Adrian Newey Puji Mentalitas Max Verstappen saat Jalani F1 2023

Max Verstappen tampil mengesankan di Formula 1 2023. Ia berhasil meraih 21 podium dengan 19 di antaranya diperoleh dengan cara memenangkan balapan. Verstappen hanya sekali gagal finis zona tiga besar saat GP Singapura. Dalam balapan yang digelar pada 17 September 2023, Verstappen melintasi garis finis di posisi kelima.

Verstappen mengakhiri perjuangan tahun lalu dengan mengantongi 575 poin. Itu menjadi poin terbesar yang diperoleh pembalap selama semusim dalam sejarah Formula 1. Verstappen memecahkan rekor poinnya sendiri yang sebelumnya diraih pada 2022, Ketika itu, Verstappen mengumpulkan 454 dari 596 poin maksimal yang bisa didapat.

Sumbangsih poin Verstappen juga mengantarkan Red Bull merengkuh gelar juara konstruktor Formula 1 2023. Itu menjadi gelar kedua yang didapat secara beruntun oleh tim yang dipimpin Christian Horner. Red Bull memperoleh gelar lewat keunggulan 451 poin dari Mercedes.

Keberhasilan merengkuh gelar juara untuk ketiga kalinya semakin melambungkan nama Max Verstappen. Ia kini disebut-sebut setara dengan pembalap Formula 1 hebat lainnya, seperti Ayrton Senna, Michael Schumacher, dan Lewis Hamilton. Adrian Newey mendukung pernyataan tersebut.

Pria asal Inggris itu menilai Verstappen memiliki kemampuan mengemudikan mobil sembari memproses hal-hal yang diperlukan saat balapan berlangsung. Newey juga menyebut bahwa Verstappen bisa mengalkulasi peralatan mobil serta degradasi ban dengan baik. Hal tersebut dibutuhkan agar dapat melalui balapan dengan baik.

"Anda mendapat kesan bahwa dia (Verstappen) bisa mengemudikan mobil secara hampir tidak sadar. Itu memberinya banyak kekuatan untuk berpikir tentang apa yang dilakukan mobilnya. Itu terkait bagaimana dia bisa memodifikasi gaya balapnya agar sesuai dengan mobil dan bagaimana dia bisa mengubah setelan melalui alat elektronik di setir," kata Newey dilansir F1i.

Adrian Newey juga menanggapi sikap Verstappen terhadap Gianpiero Lambiase selaku teknisi balap. Meski dalam beberapa kesempatan terlibat dalam argumen rumit, Newey melihat Verstappen adalah pembalap yang bisa diajak bekerja sama. Verstappen bisa memberi masukan kepada tim sehingga membantu Red Bull dalam menyusun rencana terutama saat pekan balap digelar.

"Dia adalah pembalap yang sangat mudah diajak bekerja sama. Dia tentu menuntut, tetapi masukannya bagus. Itu tidak terlalu rumit. Dia tahu cara mengungkapkan apa yang dia inginkan dari mobil tersebut.

Kemudian, dengan balapan, teknisi balapnya, dia percaya bahwa kami akan hadir dengan solusi. Kami tak selalu melakukan hal tersebut dengan Singapura sebagai contohnya. Namun, kami melakukan yang terbaik," jelas Newey dikutip F1i.

Max Verstappen dan Red Bull tentu ingin tampil maksimal di Formula 1 2024. Mereka bertekad mempertahankan gelar yang sudah dicapai tahun lalu. Namun, persaingan di kejuaraan diprediksi bakal semakin ketat musim ini. Akankah gelar juara kembali jatuh ke tangan Verstappen dan Red Bull? Layak untuk ditunggu bersama-sama!