Susi Susanti Ungkap Faktor Prestasi Bulu Tangkis RI yang Menurun

Apa saja kah?

Jakarta, IDN Times - Popularitas olahraga bulu tangkis saat ini bisa dikatakan sedang meroket. Hal tersebut bisa dilihat dari daftar negara-negara yang turut ikut serta dalam turnamen tersebut.

Salah satunya seperti dalam Indonesia Open 2018 yang diselenggarakan di Istora Senayan. Tahun ini, turnamen tingkat dunia tersebut diikuti oleh 32 negara dari berbagai dunia, termasuk Indonesia yang juga menjadi tuan rumah.

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP BBSI Susi Susanti mengatakan bahwa olahraga bulu tangkis saat ini memang sedang meroket. “Popularitas bulu tangkis meroket jika dibandingkan dengan tenis yang agak sedikit menurun,” jelasnya. 

1. Semakin banyaknya negara-negara yang berpartisipasi untuk bertanding

Susi Susanti Ungkap Faktor Prestasi Bulu Tangkis RI yang MenurunIDN Times/Fitang Budhi Adhitia

Dengan meroketnya eksistensi olahraga bulu tangkis ini, secara otomatis jumlah peserta yang mengikuti turnamen pun bertambah. Karena itu, persaingan yang ada pun semakin besar bagi para pemainnya sendiri.

“Negara-negara lain betul-betul bekerja keras. Jadi dengan negara-negara bekerja keras, kita pun harus lebih ekstra lagi. Kalau dulu kita yang dominan, karena dulu mungkin tidak ada yang begitu mengenal bulu tangkis,” jelasnya Susi.

2. Mempertahankan gelar juara jauh lebih sulit

Susi Susanti Ungkap Faktor Prestasi Bulu Tangkis RI yang MenurunInstagram.com/alansusy

Susi mengatakan saat ini mempertahankan prestasi lebih sulit. Hal tersebut kemungkinan karena prestasi masa lalu dan ketidaksiapan dalam membina bibit -bibit unggul di dunia olahraga bulu tangkis. "Jadinya kita mengandalkan pemain yang itu-itu lagi. Butuh sebuah proses dalam membina karena tidak bisa instan,” ujarnya. 

3. Perlu segera dilakukan regenerasi pemain selanjutnya

Susi Susanti Ungkap Faktor Prestasi Bulu Tangkis RI yang Menurunpbdjarum.org

Susi menekankan pentingnya untuk segera melakuakn regenersi pemain-pemain. Karena ketika satu generasi telah hilang maka sulit untuk bisa membangun dan menaikkan levelnya kembali.

“Zaman saya, tunggal putri itu lima-limanya bagus. Begitu hilang satu generasinya, levelnya sulit untuk dinaikkan kembali. Tapi kenapa ganda putra dan mix double konsisten? Karena cukup dekat. Sehingga proses pembinaannya pun cepat dilakukan untuk menarik yang junior-junior. Makanya sekarang kita adakan pemain lapisan, pemain junior yang kita harapkan bisa mempercepat pembinaan,” jelasnya. 

Topik:

  • Sugeng Wahyudi

Berita Terkini Lainnya