Ajak Anak Jadi Navigator Reli, Rifat Sungkar Kagum dan Tercengang

Rifat menilai, sekarang semakin banyak generasi muda yang mulai menekuni reli, sehingga penting menumbuhkan minat sejak usia dini agar bisa memiliki masa depan panjang di dunia otomotif.

Rifat juga menekankan bahwa pembinaan sejak dini bukan hanya soal kemampuan mengemudi, tetapi bagaimana menumbuhkan dasar-dasar yang dapat menunjang perkembangan karier secara positif.

“Saya ingin menciptakan regenerasi reli yang berkelanjutan. Jadi bukan mulai dari umur remaja, melainkan sejak usia dini, bahkan sebelum remaja. Bagaimana caranya menumbuhkan minat supaya mereka punya dasar yang kuat, itu yang penting,” ujar Rifat.

Menariknya, bakat El Mayka ternyata melampaui ekspektasi. Rifat melihat, anaknya ini punya kemampuan orientasi jalan yang sangat baik, akurasi dalam membuat pace note juga tinggi, dan sensitif terhadap jarak.

"Kemampuan seperti itu tidak muncul begitu saja, biasanya butuh jam terbang tinggi. Tapi Mayka memang terlahir berbakat,” ungkap Rifat yang mengaku kagum bersama navigator utamanya, Redwan.

Hal tersebut terbukti dari hasil yang mereka berdua raih. Turun di Kelas R2, Rifat dan Mayka Sungkarmampu menjadi yang tercepat di Grup R. Grup itu menaungi Kelas R1, R3 dan R2 dimana Rifat dan Mayka berada.

Dengan total catatan waktu 19 menit 44,0 detik, Rifat dan Mayka menjadi juara di Grup R. Mobil Kelas R2 yang ditunggangi Rifat dan Mayka sendiri dikembangkan dari mobil berteknologi sederhana yang menggunakan karburator 2000cc.

Hasil bersama sang anak di putaran lima Kejurnas Sprint Rally 2025 ini menimbulkan kesan mendalam bagi Rifat.Dia sendiri mengaku tidak memasang target pada lomba pertama mereka berdua sebagai ayah dan anak.

“Sebetulnya, saya mengajak Mayka karena ingin memberikan sebuah journey untuk menuju prestasi lebih tinggi secara bertahap. Result bagus hanya bonus. Tapi ternyata hasilnya jauh di atas harapan saya. Dia begitu serius dalam menjalani balapan ini,” ucap Rifat.

Langkah Rifat Sungkar ini diharapkan menjadi inspirasi bagi dunia reli Indonesia, bahwa regenerasi bisa dimulai dari keluarga, dengan semangat, dedikasi, dan cinta terhadap olahraga yang diwariskan lintas generasi.