6 Alasan Nice Bisa Jadi Pesaing Utama PSG di Ligue 1 Musim Ini

Hingga pekan ke-6, PSG sukses menyapu bersih semua kemenangan dan bercokol di pucuk klasemen Ligue 1. Namun, bukan berarti tim lain menyerah begitu saja menyaksikan keperkasaan tim bertabur bintang itu.
Lihat saja kiprah Nice yang hingga saat ini belum tersentuh kekalahan dan siap memberi kejutan. Jika melihat track record mereka hingga pekan ke-6, tentu saja PSG wajib waspada. Apalagi Nice masih memiliki tabungan satu laga tunda melawan Marseille.
1. Punya duet striker 'menakutkan'

Jika PSG memiliki trio MNM yang diandalkan untuk meneror pertahanan lawan, Nice memiliki duet "menakutkan" dalam diri dua striker muda mereka, yakni Amine Gouiri dan Kasper Dolberg. Keduanya tengah on-fire, kolaborasi mereka telah menghasilkan 7 gol.
Amine Gouiri telah mencetak 4 gol dan 2 assist, sementara Kasper Dolberg menyumbang 3 gol. Jika mereka terus konsisten, bukan tak mungkin mereka pun juga akan bersaing memuncaki daftar top skorer Ligue 1.
2. Lini pertahanan yang kokoh

Dari lima pertandingan yang telah dijalani, mereka belum pernah tersentuh kekalahan dan hanya kebobolan 2 gol. Kokohnya pertahanan Nice tak lepas dari lini belakang mereka yang tampil solid.
Duet Dante dan Jean-Claire Todibo merupakan tembok kokoh yang sukar ditembus, sementara duo fullback Melvin Bard dan Youcef Attal sangat disiplin dalam bertahan meski juga terhitung aktif dalam membantu serangan. Ditambah penampilan apik Walter Benitez dalam mengawal gawangnya, jadilah Nice tim yang sukar ditaklukkan.
3. Memiliki Pelatih Bermental Juara

Tak ada yang pernah memprediksi Lille akan mempecundangi PSG dan menjuarai Ligue 1 musim lalu. Kunci sukses Lille tentu tak lepas dari tangan dingin Christophe Galtier dalam meracik taktik.
Kini, Nice memiliki modal tersebut. Jika musim lalu mereka terjebak di posisi 9 klasemen akhir Ligue 1, dengan adanya Galtier di kursi pelatih tentu saja posisi empat besar adalah target yang realistis, bahkan target juara bukanlah hal yang mustahil mereka raih musim ini.
4. Fokus berjuang di Ligue 1

Dari strategi transfer yang dilakukan PSG, sudah jelas ambisi mereka tak hanya di Ligue 1, tetapi juga Liga Champions. Mereka tentu harus tampil habis-habisan demi mengejar hasil terbaik di dua kompetisi itu, karena musim lalu mereka hanya berstatus 'hampir juara'.
Tak seperti PSG yang harus membagi fokusnya di beberapa kompetisi, fokus terbesar Nice tampaknya hanya tertuju di Ligue 1. Keunggulan ini tentu menambah peluang mereka untuk terus tampil konsisten tanpa takut terganggu masalah kebugaran maupun cedera karena jadwal bertanding yang lebih longgar.
5. Strategi transfer yang jitu

Musim ini Nice mengucurkan dana 48 juta euro untuk membeli sejumlah pemain baru dan hasilnya sangat memuaskan. Pablo Rosario dan Mario Lemina merupakan wajah baru yang langsung memberikan dampak positif bagi Nice musim ini. Mereka tampil luar biasa dalam menggalang lini tengah yang solid di lima laga awal.
Melvin Bard yang baru didatangkan dari Lyon pun langsung mengunci posisi fullback kiri. Tak hanya itu, mereka pun sukses mempermanenkan Jean-Claire Todibo dari Barcelona. Sementara Justin Kluivert yang dipinjam dari Roma juga telah menyumbang 1 gol dan 1 assist.
6. Start yang bagus

Musim lalu, di lima laga awal mereka hanya bisa memetik 7 poin hasil dari 2 kemenangan dan 1 hasil seri, sisanya berakhir dengan kekalahan. Tidak terlalu buruk, tetapi tidak cukup bagus untuk modal bersaing di tangga juara.
Sementara dari lima laga awal musim ini, Nice berhasil meraup 10 poin (3 menang, 2 seri, 1 kalah - dikurangi 1 poin akibat kericuhan di laga kontra Marseille). Mereka sukses menggertak para pesaing mereka. Terbukti, Bordeaux dan sang juara bertahan Lille sukses dibabat dengan skor 4-0.
Jika mereka bisa mempertahankan konsistensi penampilan hingga akhir musim, bukan tak mungkin drama saling kejar di puncak klasemen seperti musim lalu akan kembali terulang. Hal ini tentu saja merupakan kado manis bagi para pecinta Ligue 1 yang menantikan kompetisi superketat.