Alex Rins Beberkan Kekurangan RC213V yang Harus Dibenahi Honda

Alex Rins menjalani 6 musim bersama Suzuki sebelum bergabung ke LCR Honda. Ia pertama kali bergabung ke Suzuki pada 2017 dan bertahan hingga 2022. Selama itu pula pembalap bernomor motor 42 itu berada di atas motor GSX-RR yang menggunakan konfigurasi mesin Inline 4. Sayangnya, kebersamaan Alex Rins dan Suzuki harus berakhir lantaran pabrikan asal Jepang itu mundur dari kejuaraan.

Ketika memperkuat Suzuki, Rins sukses mempersembahkan 5 kemenangan dan 17 podium. Finis ketiga di klasemen pembalap pada 2020 menjadi prestasi terbaik Rins bersama Suzuki. Ia mampu mendulang 139 poin, tertinggal 32 poin dari Joan Mir yang merengkuh gelar juara dunia.

MotoGP 2023 menjadi awal baru untuk Alex Rins. Untuk kali pertama, dirinya menunggangi motor RC213V yang menggunakan konfigurasi mesin V4. Dalam lima seri awal, Rins berhasil memutus rantai puasa kemenangan Honda dengan finis pertama di GP Amerika.

Meski begitu, performa Rins di atas lintasan belum bisa dikatakan konsisten. Ia masih kesulitan bertarung di barisan depan. Rins juga berturut-turut gagal finis ketika main race GP Spanyol dan Prancis.

Rins saat ini bertengger di posisi kesepuluh klasemen pembalap. Ia sudah memperoleh 47 poin, tertinggal 2 poin dari Fabio Quartararo yang berada di posisi kesembilan. Namun, Rins sementara ini menjadi pembalap Honda yang meraih poin terbanyak di klasemen pembalap setelah menjalani lima seri balap

Kurang maksimalnya performa RC213V di atas lintasan tentu menjadi sorotan Alex Rins. Ia melihat motor tersebut memiliki kendala pada aspek aerodinamika. Selain itu, akselerasi motor juga dirasa masih kalah dibandingkan dengan Desmosedici milik Ducati.

“Dari sudut pandangku, masalah utama yang ada saat ini adalah aerodinamika. Sebab, kami punya banyak wheelie bias dan kami tak punya dukungan yang cukup pada bagian depan motor. 

Kami tak punya traksi yang bagus saat kami memperbaiki motor. Kami kehilangan sesuatu di sana (memasuki tikungan) juga. Akan tetapi, perbedaan dalam akselerasi lebih besar,” kata Alex Rins dilansir Speedweek.

Alex Rins sejatinya tak terlalu berharap bisa menang di GP Amerika. Itu berdasar pada sejumlah kekurangan RC213V ketika dipacu di atas lintasan. Baginya, keberhasilan finis terdepan di Circuit of The Americas adalah sebuah kejutan besar.

“Aku memiliki lebih banyak masalah menikung dan kesulitan merasakan dukungan pada ban depan. Kemenangan di Austin adalah kejutan besar.

Aku tidak berharap menang pada pekan balap itu. Akan tetapi, aku suka treknya dan kami mempersiapkannya dengan cukup baik,” jelas Rins.

Alex Rins kini ditunggu oleh balapan berikutnya di Sirkuit Mugello, Italia, pada 9—11 Juni 2023 mendatang. Dengan performa RC213V yang masih perlu pembenahan, mampukah sang pembalap memberi kejutan seperti yang sudah dilakukannya di GP Amerika? Kita nantikan saja, ya!