Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Red Bull harus menghadapi konsekuensi setelah dinyatakan melanggar cost cap di Formula 1. Salah satu sanksi yang diperoleh berupa pembatasan penggunaan wind tunnel untuk pengembangan aerodinamika mobil.
Kondisi tersebut ternyata tak membuat Max Verstappen resah. Ia menekankan timnya akan terus berupaya mengembangkan RB19 semaksimal mungkin.
1. Red Bull bersalah karena melanggar aturan cost cap pada 2021
mobil RB18 milik Max Verstappen (formula1.com) Red Bull dinyatakan bersalah karena melanggar cost cap pada 2021. Laporan keuangan yang diterima FIA mencatat Red Bull kelebihan dana sebesar 400 ribu dolar AS atau sekitar 6,02 miliar rupiah.
Cost cap yang diberlakukan pada 2021 seharusnya sebesar 145 juta dolar AS atau sekitar 2,1 triliun rupiah. Sebagai hukumannya, Red Bull dijatuhi denda 7 juta dolar AS (105,4 miliar rupiah) dan pengurangan waktu computational fluid dynamics (CFD) dan wind tunnel.
Baca Juga: Lewis Hamilton Mengaku Tak Punya Masalah dengan Max Verstappen
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
2. Christian Horner menganggap pembatasan kuota wind tunnel bukan hukuman ringan
Team Principal Red Bull Christian Horner (formula1.com) Hukuman yang dijatuhkan FIA membuat Red Bull harus cermat dalam memutuskan penggunaan wind tunnel. Sebab, itu akan memengaruhi pengembangan mobil RB19 pada 2023, terutama dalam hal aerodinamika.
Christian Horner, Team Principal Red Bull, menganggap pembatasan kuota wind tunnel bukan hukuman ringan. Ia memperkirakan performa RB19 akan tereduksi hingga 0,5 detik per lap akibat berkurangnya jatah wind tunnel.
"Aku dengar orang bilang itu bukan hukuman berat. Namun, 10 persen alokasi waktu wind tunnel yang lebih sedikit dan peralatan aerodinamika lainnya adalah hukuman yang keras.
Itu bisa memakan waktu 0,25 hingga 0,5 detik per lap. Itu akan berdampak pada kemampuan kami untuk tampil di trek," ucap Horner dilansir PlanetF1.
3. Christian Horner sebut kelebihan pengeluaran tak berkaitan dengan pengembangan mobil
Team Principal Red Bull Christian Horner (formula1.com) Christian Horner menegaskan kelebihan pengeluaran Red Bull tak ada kaitannya dengan pengembangan mobil. Sebab, membengkaknya pengeluaran mereka terjadi karena faktor lain, seperti biaya cuti sakit, katering, suku cadang, dan pajak dengan otoritas Inggris.
"Aku berpegang teguh dengan pernyataan bahwa tidak ada manfaat yang didapat. Tak ada sepeser pun pengeluaran yang berlebih dihabiskan untuk performa mobil," katanya.
4. Max Verstappen memikirkan hukuman yang didapat Red Bull, tetapi tak risau
Sergio Perez dan Max Verstappen (formula1.com) Max Verstappen tak menampik dirinya memikirkan hukuman yang didapat Red Bull. Namun, pembalap asal Belanda itu tak terlalu risau. Ia percaya orang-orang di tim akan berusaha semaksimal mungkin demi hasil terbaik pada 2023.
"Aku pikir kami punya banyak orang-orang yang sangat berkompeten. Itu (hukuman) membuat sedikit lebih sulit, tetapi aku juga melihatnya dengan cara seperti ini. Aku lebih suka berada dalam posisi kami saat ini ketimbang selalu finis kedua atau ketiga dalam kejuaraan," kata Verstappen dikutip Racing News 365.
Baca Juga: Max Verstappen Yakin dengan Performa Red Bull di Formula 1 2023