TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Red Bull Sepakati Dokumen FIA soal Pelanggaran Budget Cap

Red Bull bakal adakan konferensi pers jelang FP1 GP Meksiko

Max Verstappen pada GP Amerika Serikat 2022 (formula1.com)

Tarik ulur soal pelanggaran cost cap yang dilakukan Red Bull mulai menemukan titik terang. Mereka dikabarkan menyepakati dokumen yang disodorkan FIA perihal temuan pelanggaran kelebihan pengeluaran beserta hukuman yang bakal diterima tim.

Red Bull bakal menggelar konferensi pers dalam waktu dekat saat pekan balap Formula 1 GP Meksiko 28—30 Oktober 2022. Hal tersebut dilakukan guna menjelaskan detail penyelesaian atas temuan pelanggaran yang didapat FIA.

1. Red Bull dinyatakan melanggar aturan cost cap berdasarkan hasil audit keuangan FIA

Max Verstappen dan Lewis Hamilton pada GP Italia 2022 (formula1.com)

FIA beberapa waktu lalu melakukan audit terhadap laporan keuangan sepuluh tim dalam kejuaraan Formula 1. Hasilnya, mereka menemukan bahwa Red Bull dinyatakan bersalah karena melanggar aturan cost cap pada 2021.

Melansir Racing News 365, Red Bull menggelontorkan pengeluaran melebihi batas yang sudah ditetapkan. Cost cap untuk 2021 sebesar 145 juta dolar AS atau sekitar 2,249 triliun rupiah.

Sementara itu, Red Bull mengeluarkan biaya berlebih dalam kisaran 1,8 juta dolar AS atau setara 27,925 miliar rupiah. Disinyalir kelebihan pengeluaran terjadi untuk biaya katering, cuti sakit, suku cadang, dan persoalan pajak.

Baca Juga: Komplain Red Bull Terhadap 'Trik' Mesin Mercedes Ditolak FIA

2. Pelanggaran cost cap yang dilakukan Red Bull termasuk kategori minor

Max Verstappen dan Sergio Perez pada GP Miami 2022 (twitter.com/redbullracing)

Kelebihan pengeluaran yang dilakukan Red Bull termasuk dalam kategori minor. Sebab, jumlahnya tak melebihi 7,5 juta dolar AS atau sekitar 116,325 miliar rupiah.

Selain Red Bull, Aston Martin juga dinyatakan bersalah dalam hasil audit FIA. Bedanya, Aston Martin dinilai melakukan pelanggaran prosedural dalam pelaporan keuangan tim. Kedua tim kemungkinan akan membayar denda administratif kepada FIA terkait pelanggaran tersebut.

3. Red Bull dan FIA melakukan pembicaraan terkait ABA saat pekan balap GP Amerika Serikat

Max Verstappen pada GP Austria 2022 (formula1.com)

Red Bull dan FIA sejatinya sudah melakukan pembicaraan terkait kesepakatan pelanggaran yang ditemukan berdasarkan audit di sela-sela GP Amerika Serikat. Penyelesaian tersebut disebut sebagai accepted breach agreement (ABA).

Diskusi soal ABA mengalami penundaan. Dikutip F1i, penundaan terjadi menyusul meninggalnya Dietrich Mateschitz selaku pemilik Red Bull.

4. Hukuman finansial dan pengurangan pemakaian wind tunnel bakal menanti Red Bull

Sergio Perez pada GP Monako 2022 (formula1.com)

Jika benar Red Bull menyepakati ABA, maka ada sejumlah penalti yang menanti tim yang baru saja menyabet gelar juara konstruktor musim 2022. Adapun salah satu hukumannya berkaitan dengan penalti secara finansial.

Selain itu, Red Bull bakal terkena hukuman berupa pengurangan durasi pemakaian wind tunnel untuk keperluan tes aerodinamika mobil musim 2023. Pengurangan waktu wind tunnel ini tentu akan merugikan Red Bull karena pengujian aspek aerodinamika mobil menjadi sangat terbatas.

Baca Juga: Gagal Jegal Red Bull, Damon Hill: Performa Ferrari Menyedihkan 

Verified Writer

Dewa Putu Ardita Darma Putera

Penggemar olahraga khususnya Motorsport. Untuk pertanyaan dan keperluan bisnis: dewaputu.ardita@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya