Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Max Verstappen sudah dua kali gagal tuntaskan balapan. Poinnya di klasemen sementara pembalap pun kian jauh dibandingkan Charles Leclerc yang ada di pucuk pimpinan.
Tentu, Verstappen dan Red Bull harus mencari cara untuk bisa menaklukkan Leclerc. Sebab, semakin banyak poin yang hilang akan membuat langkah Verstappen mempertahankan gelar juara Formula 1 semakin sulit.
1. Verstappen sudah dua kali gagal finis akibat masalah pada mobilnya
Verstappen keluar dari mobil saat balapan GP Australia 2022. (twitter.com/F1) Verstappen tercatat gagal dua kali menyelesaikan lomba akibat masalah reliabilitas pada mobilnya. Pertama, pembalap asal Belanda itu gagal finis pada GP Bahrain. Padahal, ia terlibat pertarungan sengit dengan Leclerc untuk posisi pertama dalam balapan.
Terbaru, Verstappen harus menepikan mobilnya beberapa lap jelang balapan GP Australia usai. Bagian belakang mobilnya mengeluarkan api sehingga posisi dua yang dia dapat pun lepas ke tangan Sergio Perez.
Baca Juga: Leclerc Raih Kemenangan pada F1 GP Australia, Verstappen Gagal Finis
2. Meminta Red Bull memahami serta mencari solusi dari masalah yang terjadi
pembalap Red Bull Max Verstappen (twitter.com/Planet_F1) Permasalahan yang terjadi pada Verstappen tentu membuatnya gusar. Ia pun secara terang-terangan meminta Red Bull untuk memahami serta mencari solusi dari masalah yang ada pada RB18 miliknya.
"Sekarang, kami harus bekerja dan mencoba agar segala sesuatu berjalan baik. Kami juga butuh untuk memahami bagaimana masalah yang ada menyebabkan kami menurun. Untuk urusan kecepatan mobil juga cukup kurang baik. Ada banyak hal yang memang harus dilakukan," ungkap Verstappen dilansir Racing News 365.
3. Verstappen akui mobilnya tak bisa menyamai kecepatan F1-75 milik Leclerc saat GP Australia
Max Verstappen pada balapan GP Australia 2022 (twitter.com/TheCheckerFlag) Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Berkaitan soal kecepatan mobil, Verstappen mengaku mobilnya tak bisa menyamai kecepatan F1-75 yang dikemudikan Leclerc pada GP Australia. Padahal, pembalap yang kini memakai nomor mobil 1 itu punya kesempatan untuk menyalip terlebih setelah balapan kembali normal selepas Safety Car.
"Dia (Leclerc) punya sedikit momen di trek lurus, tapi aku tidak ingin mengambil risiko. Aku juga tahu mereka punya lebih banyak kecepatan. Di sisi lain, Anda harus berkendara pada kecepatan Anda sendiri.
Aku merasa aku tidak bisa mengendalikan kecepatan jika dibandingkan dengan Ferrari. Mungkin itu karena aspal baru atau layout trek. Sebab, pada sesi latihan kami tak punya masalah besar," papar Verstappen.
4.Christian Horner ambil sisi lain dari masalah yang menimpa Verstappen dan Red Bull
Team Principal Red Bull Christian Horner (twitter.com/nypost) Di sisi lain, Christian Horner selaku Team Principal Red Bull mencoba untuk melihat masalah yang menimpa Verstappen dan timnya dari sisi lain. Meski diakui ada masalah yang harus dituntaskan, tapi setidaknya Red Bull masih bisa mendulang poin pada GP Arab Saudi dan Australia.
"Tidak ada dari isu yang ada (masalah Verstappen serta Perez pada GP Bahrain) yang berkaitan. Jadi, tentu kami harus memahami itu dan mengatasinya dengan segera.
Bahkan, pada suatu hari ketika kami tidak secepat Ferrari, kami memiliki jaminan posisi kedua pada dua balapan awal. Saat Anda melihatnya, klasemen konstruktor dan pembalap akan jauh berbeda. Masih ada banyak balapan dalam kejuaraan, tapi kami butuh mengatasi masalah secepatnya," kata Horner dikutip PlanetF1.
Baca Juga: Max Verstappen Antisipasi Gempuran Leclerc di F1 GP Australia
