TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Asian Games 2018: Sri Wahyuni Harumkan Indonesia Melalui Angkat Besi

Salah satu atlet angkat besi terbaik di dunia

olympic.org

Jakarta, IDN Times - Sri Wahyuni Agustiani mendobrak batasan bahwa olahraga angkat besi hanya untuk laki-laki. Perempuan pun bisa melakukannya. Atlet yang akrab disapa Yuni ini sempat menjadi pusat perhatian lantaran berhasil mendapatkan medali perak pertama untuk Indonesia di Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Saat itu Yuni berhasil mencatat total angkatan 192 kilogram di nomor putri 48 kilogram.

Pada Asian Games 2018, Yuni akan turun sebagai salah satu atlet andalan Indonesia di cabang olahraga angkat besi. Menjelang ajang olahraga empat tahunan ini, ia optimistis untuk menargetkan medali emas.

"Pokoknya Asian Games insya Allah penginnya emas. Olimpiade juga pinginnya emas lagi. Harus terus dijunjung," kata Yuni kepada Lensa Olahraga pada 17 Mei 2018.

Yuk, kita berkenalan dengan wonder woman asal Indonesia yang satu ini.

Baca Juga: Asian Games 2018: Rio Akbar Bermodal Juara BMX Asia 2018

1. Mencoba angkat besi sejak usia 13 tahun

Instagram/@kiddofiston

Ketertarikan Yuni pada angkat besi berawal dari sang adik yang sudah lebih dulu menggeluti cabang olahraga tersebut. Yuni yang sebelumnya adalah atlet maraton kemudian mulai coba-coba ikut adiknya latihan.

2. Menabung medali sejak 2013

Instagram/@id_olympicteam

Bakat Yuni di cabang angkat besi ditunjukkan dengan sejumlah prestasi yang ditorehkan oleh atlet berusia 23 tahun ini. Sejak 2013, Yuni rajin mengikuti kejuaraan-kejuaraan di tingkat nasional dan Internasional. Di tahun tersebut, ia mendapat medali emas dalam Islamic Solidarity Games (ISG) III di Palembang dan medali emas di SEA Games Myanmar.

Pada 2014 ia mendapat medali emas di Kejuaraan Dunia Junior Kazan, Rusia, medali perunggu di Kejuaraan Dunia Angkat Besi Almaty, Kazakhstan, dan medali perak di Asian Games 2014 Incheon, Korea Selatan.

3. Setelah Olimpiade Rio 2016, Yuni memecahkan rekor PON XIX

Facebook/Sri Wahyuni Agustiani

Pada PON XIX Jawa Barat yang berlangsung pada 20 September 2016, Yuni mencatat rekor angkatan snatch terbaik, yaitu 81 kilogram. Sementara rekor PON sebelumnya adalah 80 kilogram. Selanjutnya, untuk angkatan clean and jerk, ia berhasil mencatatkan angka 101 kilogram. Wow!

4. Yuni sedang menempuh pendidikan jurusan hukum

Facebook/Sri Wahyuni Agustiani

Prestasi Yuni di bidang olahraga tidak membuatnya lupa akan pendidikan. Saat ini, perempuan kelahiran Bandung, 13 Agustus 1994 ini sedang berkuliah di Universitas Bhayangkara jurusan hukum, lho.

Baca Juga: Asian Games 2018: 5 Hal tentang Raja Panjat Tebing Indonesia

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya