TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tim Indonesia Dipaksa Mundur dari All England, Pemain Tuntut Keadilan

"Must be responsible !!!!!! UNFAIR !!!!"

All England 2020: Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti lolos ke perempat final (IDN Times/PBSI)

Jakarta, IDN Times - Atlet ganda putra Marcus Fernaldi Gideon tak bisa menahan kegeramannya saat mendengar kabar tim Indonesia dipaksa mundur dari turnamen All England 2021 yang digelar di Birmingham, Inggris.

“Kami terkejut mendengar berita bahwa kami (pemain dan ofisial Indonesia) harus mundur dari All England karena seorang penumpang anonim dinyatakan positif dalam penerbangan yang sama dengan kami,” demikian tulis Marcus dalam akun Instagramnya, Kamis (18/3/2021).

Seperti diberitakan sebelumnya, tim bulu tangkis Indonesia dipaksa mundur dari turnamen All England 2021 karena alasan protokol kesehatan.

Menurut Badminton World Federation (BWF) yang mendapat informasi dari Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS), saat Tim Indonesia terbang dari Istanbul ke Birmingham, tempat digelarnya All England, ada satu penumpang pesawat yang positif COVID-19.

Baca Juga: Indonesia Dipaksa Mundur dari All England, BWF Diserang Warganet

1. Keputusan memaksa Indonesia mundur dari All England dinilai tidak adil

IDN Times/PBSI

Marcus menilai keputusan mengeluarkan Indonesia dari turnamen All England hanya karena ada seorang penumpang yang positif COVID-19 dalam pesawat yang mereka tumpangi itu tidak adil.

Sebab penerbangan itu terjadi pada Sabtu (13/3/2021) dan tim Indonesia telah menjalani isolasi. Bahkan Marcus, bersama beberapa pemain, telah menjalani pertandingan di bakak 32 besar di All England.

"Semua di tim Indonesia telah dites dan hasilnya negatif dan kami juga telah dites ulang saat tiba di hotel," demikian tulis Marcus di akun Instagram miliknya.

2. Merasa diperlakukan secara berbeda

IDN Times/PBSI

Marcus juga menyebutkan All England sempat ditunda karena ada tujuh kasus COVID-19 yang ditemukan sebelum turnamen itu dibuka pada Rabu (17/3). Penundaan berlangsung hingga lima jam.

Kasus-kasus positif COVID-19 tersebut antara lain ditemukan pada atlet dan pelatih dari India, Thailand, dan Denmark. Mereka langsung diminta melakukan tes ulang. Hasilnya tes ternyata negatif dan mereka diizinkan tampil.

Sementara tim Indonesia dipaksa mundur dari turnamen All England. Padahal para pemain Indonesia telah dites dan hasilnya negatif.

"Kami tidak lagi percaya pada hasil tes COVID-19 yang mereka lakukan karena kamu semua tahu tujuh kasus positif COVID-19 semuanya dinyatakan negatif hanya dalam waktu satu hari," demikian tulis Marcus.

Baca Juga: Indonesia Dipaksa Mundur dari All England, PBSI Berharap Ada Keajaiban

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya