5 Istilah Catur yang Muncul dalam series The Queen's Gambit

2. Grandmaster

Sering disebut di sepanjang episode, grandmaster adalah gelar tertinggi yang didapat oleh seorang pecatur. Gelar tersebut diberikan oleh Fédération Internationale des Échecs—Federasi Catur Internasional kepada pecatur berbakat dan dipegang oleh penyandang gelar seumur hidup.

GM pertama kali diberikan kepada pecatur asal Rusia Tsar Nikolai II pada tahun 1914 . Seiring berjalannya waktu, kriteria yang harus dipenuhi oleh calon penerima gelar grandmaster terus berubah.

Yang terbaru FIDE memberikan gelar GM pada pemain yang memiliki peringkat catur classical dengan skor minimal 2.500. Dengan kata lain pecatur harus memiliki rating lebih dari 2.600 yang berasal dari turnamen sembilan putaran yang diadakan oleh FIDE serta menghadapi lawan yang berasal dari federasi atau negara lain yang juga memiliki gelar terhormat untuk mendapatkan gelar tersebut.

3. Castling

Castling adalah satu-satunya langkah di mana pemain dapat memainkan dua bidak sekaligus di waktu yang bersamaan. Kerap digunakan untuk melindungi raja dari ancaman lawan, castling dilakukan dengan memindahkan bidak raja dua kotak ke kanan atau ke kiri dan bidak benteng bergerak langsung ke salah satu sisi bidak raja.

Pada umumnya castling hanya dapat dilakukan jika pemain belum memindahkan bidak raja dan benteng sama sekali atau tidak ada bidak lain yang menghalangi arah langkah bidak raja dan benteng. Pemain tidak diperbolehkan menggunakan langkah castling ketika sedang melakukan atau terjebak dalam check.

4. Fork

Berbeda dengan alat makan garpu, fork yang satu ini berfungsi untuk mengalahkan lawan dalam permainan catur. Merupakan salah satu taktik dasar dalam catur, fork atau garpuan menggunakan satu bidak untuk menyerang dua bidak atau lebih secara bersamaan.

Seluruh bidak dapat digunakan untuk melakukan fork. Namun bidak kuda lebih sering digunakan karena langkahnya yang unik dan tidak dapat ditangkap oleh bidak yang diserang dengan mudah.

Fork menjadi langkah yang mematikan karena dapat menyerang bidak raja lawan secara langsung.