TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Robbie Hummel, Komentator yang Melejitkan Amerika Serikat di Dunia 3x3

Sempat pensiun sebagai pemain pro

Robbie Hummel membela tim nasional Amerika Serikat pada gelaran FIBA 3x3 World Cup 2019. (usab.com)

Karier Robbie Hummel sudah usai di NBA. Cedera membuatnya mundur dari kancah bola basket profesional. Namun, hidup penuh kejutan. Hummel terlahir kembali lewat 3x3.

Pria bernama lengkap Robert John Hummel ini menjadi salah satu jagoan Amerika Serikat di dunia 3x3. Dia kerap kali tampil bersama Princeton, tim 3x3 asal Amerika Serikat, di FIBA 3x3 World Tour. Hummel juga beberapa kali tampil bersama tim nasional Amerika Serikat dalam ajang bergengsi besutan FIBA lainnya. Dia berperan melejitkan nama Amerika Serikat di dunia 3x3.

1. Membela Purdue University 

Robbie Hummel membela Purdue University di NCAA pada 2007—2012. (purduesports.com)

Robbie Hummel sempat duduk di bangku kuliah. Dia masuk Purdue University pada 2007. Hummel menggunakan kesempatan itu untuk sekaligus membela Purdue Boilermaker, tim basket Purdue University, hingga 2012.

Hummel pernah satu tim dengan Chris Kramer, JaJuan Johnson, Keaton Grant, dan E'Twaun Moore semasa kuliah. Dari empat rekan setimnya itu, hanya Johnson dan Moore yang berhasil masuk ke NBA. Moore bahkan masih aktif bermain. Dia berkarier di NBA sejak 2011 dan kini membela Orlando Magic pada 2021/2022.

Hummel sendiri memulai kariernya di kompetisi antarmahasiswa dengan catatan baik. Namun, pada tahun-tahun berikutnya bersama Boilermaker, dia mulai rentan cedera sehingga perjalanannya tersendat. Dia beberapa kali mesti berada di pinggir lapangan karena tidak fit. Bahkan, melukai anterior cruciate ligament (ACL) dua kali. Riwayat cedera membuatnya jadi tidak begitu istimewa di mata pencari bakat.

Baca Juga: Langkah Kecil Berdampak Besar di NBA 2021/22

2. Masuk ke NBA bersama Minnesota Timberwolves 

Robbie Hummel membela Minnesota Timberwolves pada 2013—2015. (nba.com)

Nama Robbie Hummel tidak cukup pamor setelah masanya bersama Purdue. Namun, Minnesota Timberwolves memilihnya di urutan ke-58 NBA Draft 2012. Urutan ke-58 berarti urutan ketiga terakhir.

Pada Juli tahun itu, Hummel tampil bersama Timberwolves di NBA Summer League, turnamen musim panas yang biasanya diisi pemain-pemain yang berusaha mencari perhatian klub NBA. Kendati demikian, penampilan Hummel tidak cukup memukau Timberwolves.

Dia lantas berkelana mencari tujuan lain dengan bergabung bersama klub Obradoiro CAB di Liga Spanyol. Sayangnya, cedera lagi-lagi mengganggu kariernya. Dia melukai meniskusnya pada September 2012 sehingga absen hingga dua bulan.

Pada Juni tahun berikutnya, Hummel mencoba kembali ke NBA dengan tampil bersama Timberwolves di NBA Summer League 2013. Dia berhasil mencetak rata-rata 8,6 poin dan 5,8 rebound untuk klub asal Minneapolis tersebut. Performanya kali itu berbuah kontrak. Timberwolves merekrutnya untuk mengarungi musim 2013/2014.

Hummels bermain dalam 53 pertandingan dengan 5 kali starter. Dia bermain bersama nama-nama beken seperti Kevin Love dan Ricky Rubio. Sayangnya, Timberwolves gagal melaju ke playoff setelah terdampar di peringkat 10 Wilayah Barat.

Untungnya, hasil itu tidak membuat Timberwolves serta merta membuang Hummel. Mereka malah memperpanjang kontraknya menjelang musim 2014/2015.

"Kami senang Robbie kembali bersama kami musim ini," kata Flip Saunders, President of Basketball Operations Timberwolves saat itu. "Dia membuktikan bahwa dia bisa menjadi kontributor kunci dari bangku cadangan dan menyelesaikan musim dengan kuat. Kemampuan Robbie untuk memperluas lapangan dengan jarak tembaknya adalah aset berharga bagi tim kami."

Hummel sempat tampil dalam 45 pertandingan lagi bersama Timberwolves. Namun, setelah itu, dia seolah hilang. Apalagi kontraknya bersama Timberwolves juga habis pada akhir musim 2014/2015. Sementara, Timberwolves sendiri lagi-lagi gagal ke playoff. Mereka jatuh ke posisi juru kunci.

Timberwolves lantas memutuskan untuk berpisah dengan Hummel. Pemain kelahiran Valparaiso, Indiana, Amerika Serikat, 8 Maret 1989 itu pun terpaksa menyandang status pemain bebas. Dia menggunakan kesempatan itu untuk melakukan kontak dengan klub bola basket Italia, Olimpia Milano.

3. Jadi komentator kompetisi perguruan tinggi di ESPN dan Big Ten Network 

Robbie Hummel melanglang buana ke Italia sebelum kembali ke NBA bersama Denver Nuggets pada pramusim 2016. Sayangnya, Nuggets tidak tertarik menggunakan jasanya pada musim reguler. Mereka melepas Hummel setelah tampil dalam tujuh pertandingan pramusim. Hummel pun kembali berstatus pemain bebas.

Untuk melanjutkan kariernya, Hummel lantas menjalin kontak dengan klub Rusia, Khimki. Mereka sepakat bekerja sama untuk sisa musim 2016/2017.

Kerja sama itu sekaligus menjadi kerja sama terakhir Hummel dengan klub profesional. Sebab, pada Oktober 2017, dia memutuskan pensiun pada usia 28 tahun. Hummel menggantung sepatunya meski masih berada di usia emas karena cedera. Dia pun melanjutkan hidup dengan menjadi komentator.

"Saya bekerja untuk ESPN dan Big Ten Network sebagai analis bola basket perguruan tinggi," kata Hummel dalam wawancara bersama NBC pada April 2021. "Saya melakukannya untuk membiayai diri saya sendiri dan menjalani profesi berbeda di dunia bola basket. Ini salah satu cara saya untuk tetap dekat dengan bola basket setelah pensiun dari bola basket 5-on-5, dengan menyaksikan perguruan tinggi di level yang tinggi."

4. Hidup kembali lewat 3x3 

Robbie Hummel menjadi MVP FIBA 3x3 World Cup 2019. (usab.com)

Hummel sebenarnya sudah meninggalkan permainan dan berencana menjadi komentator saja pada sisa hidupnya. Namun, lapangan ternyata memanggilnya sekali lagi. Hummel mendapat panggilan telepon dari rekan lamanya, Craig Moore.

Moore mendorong Hummel untuk kembali bermain bola basket karena merasa sang pemain masih terlalu muda untuk pensiun. Dia merayu Hummel agar mencoba 3x3, bentuk lain permainan bola basket, apalagi 3x3 tengah berkembang sebagai olahraga urban nomor satu di dunia saat itu.

International Olympic Committee (IOC) saja bahkan berani memasukkan 3x3 ke dalam gelaran Olimpiade. Pada 2021, 3x3 resmi menjadi salah satu nomor dari cabang olahraga bola basket yang diperebutkan di Olimpiade Tokyo.

Sayangnya, Hummel gagal membawa Amerika Serikat ke Olimpiade setelah gagal pada babak kualifikasi pertengahan 2021 lalu. Namun, kiprahnya di dunia 3x3 bukan tanpa prestasi.

Namanya seolah lahir kembali lewat permainan ini. Hummel kerap tampil pada ajang 3x3 bergengsi seperti FIBA 3x3 World Tour bersama Princeton, tim 3x3-nya saat ini.

Bahkan, meski gagal mengantarkan Amerika Serikat ke Olimpiade, Hummel mampu bangkit secepat kilat. Dia membuat Princeton menjadi juara Notorious Games 3x3 Cergy-Pontoise Challenger pada Juli 2021 lalu. Hummel dkk. mengalahkan Radondravis Tauras dari Lituania pada babak final.

Hummel sendiri keluar sebagai Most Valuable Player (MVP), sementara Craig Moore juara shootout contest. Mereka membawa pulang hadiah tidak kurang dari 15.000 dolar Amerika Serikat.

Selama kariernya di dunia 3x3, Hummel telah mengantongi gelar individu, seperti MVP FIBA 3x3 World Cup 2019, MVP Red Bull USA Basketball 3x3 Nationals, dan USA Basketball Male Athlete of the Year 2019. Itu belum ditambah gelarnya bersama tim. Salah satunya saat meraih medali emas FIBA 3x3 World Cup 2019.

Baca Juga: 5 Pebasket Serbia yang Bermain di NBA 2021/2022

Verified Writer

G.N. Putra

Senang dengan olahraga dan budaya populer. Pernah menulis untuk beberapa media.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya