Ferrari Terbiasa Puasa Gelar di Formula 1, Kapan Juara?
Ferrari punya momentum pada 2023
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebagai tim yang tak pernah absen dalam gelaran Formula 1, Ferrari punya tempat tersendiri di hati para penggemar. Namun, dengan statusnya sebagai pabrikan besar, Ferrari terakhir kali mencicipi gelar juara dunia pembalap pada 2007 lewat Kimi Raikkonen. Itu sudah lama sekali.
Sejak saat itu, Ferrari terlihat kesulitan di tengah dominasi Red Bull dan Mercedes. Ini bahkan bukan kali pertama mereka mengalami packelik juara. Jika melihat sejarah, Ferrari beberapa kali mengalami hal serupa.
Momentum bagus pada 2022, ketika mereka kembali ke peta persaingan juara, pun harus mereka teruskan pada 2023. Jika berhasil tampil bagus, maka bukan tak mungkin gelar juara dunia akan kembali pulang ke Maranello.
1. Ferrari pertama kali puasa gelar cukup lama pada 1960-an
Ferrari menjadi salah satu pabrikan yang cukup dominan pada era awal Formula 1. Alberto Ascari, Juan Manuel Fangio, Mike Hawthorn, Phil Hill, dan John Surtees berhasil membawa pulang trofi juara dunia bagi Ferrari.
Sayangnya, kesuksesan mereka terhenti usai John Surtees menjadi juara pada 1964, setelah itu Formula 1 mulai didominasi tim asal Inggris. Mesin buatan Ferrari tak mampu bersaing dengan mesin DFV buatan Ford-Cosworth yang dipakai mayoritas tim ketika itu.
Puasa gelar Ferrari akhirnya terputus ketika duet Niki Lauda dan Clay Regazzoni membawa Ferrari juara dunia konstruktor 1975. Lauda juga menyabet dua gelar juara dunia bagi tim berlogo kuda jingkrak tersebut pada 1975 dan 1976.
Baca Juga: Ferrari Resmi Perkenalkan SF-23, Siap Sambut Formula 1 2023
Editor’s picks
Baca Juga: Alasan Dibalik Nama Aneh pada Mobil Ferrari di Formula 1
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.