TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Penasaran Raih Emas Olimpiade, Eko Yuli Belum Mau Pensiun

Eko Yuli sudah minta izin ke PABSI untuk terus bertanding

Lifter Indonesia, Eko Yuli Irawan raih medali perak di Olimpiade Tokyo 2020 (Dok.NOC Indonesia)

Jakarta, IDN Times - Lifter Indonesia, Eko Yuli Irawan, membeberkan rencana masa depannya usai berhasil mempersembahkan medali perak di Olimpiade Tokyo 2020. Dia memastikan tak akan berhenti bertanding, karena masih penasaran dengan medali emas di ajang empat tahunan tersebut.

"Mungkin belum (pensiun). Karena cita-cita saya dapat medali emas di Olimpiade belum tercapai. Tapi lihat perkembangannya bagaimana nanti, kalau untuk mempertahankan medali saya tampaknya masih sanggup. Tapi kalau emas, kita lihat ke depan. Mudah-mudahan saya masih bisa bersaing di Olimpiade berikutnya," kata Eko Yuli, Jumat (6/8/2021). 

Baca Juga: Tambahan Bonus Rp1 Miliar Buat 77 Pejuang Indonesia di Olimpiade Tokyo

1. Berpeluang tampil dalam lima edisi Olimpiade berbeda

Lifter Indonesia Eko Yuli Irawan melambaikan tangan sesuai melakukan angkatan clean and jerk dalam kelas 61 kg Putra Grup A Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo International Forum, Tokyo, Jepang, Minggu (25/7/2021). Eko Yuli berhasil mempersembahkan medali perak dengan total angkatan 302 kg. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Eko Yuli memang berpotensi menjadi atlet Indonesia terbanyak yang tampil di ajang multievent olahraga terbesar dunia itu. Hingga kini, dia sudah tampil dalam empat edisi Olimpiade berbeda, yakni pada edisi Beijing 2008, London 2012, Rio de Janeiro 2016, dan Tokyo 2020. 

Tak hanya itu, dia juga acap kali mempersembahkan medali bagi Indonesia di Olimpiade. Dua perak dan dua perunggu adalah bukti sah Eko Yuli benar-benar selalu memanfaatkan ajang itu untuk meraih prestasi terbaik.

Paling anyar, Eko berhasil meraih perunggu di cabang olahraga angkat besi kelas 61 kilogram. Dia berhasil membuat total angkatan 302 kilogram, dengan rincian 137 kilogram snatch serta 165 kilogram clean and jerk. Catatannya masih kalah dari lifter Tiongkok, Li Fabin dengan total angkatan 113 kilogram.

2. Eko sudah meminta izin ke PABSI

Tangkapan layar Ketua PABSI, sekaligus CdM Olimpiade Tokyo 2020, Rosan Roeslani dalam sesi konferensi pers. (IDN Times/Ilyas Mujib).

Atlet berusia 32 tahun itu pun sudah meminta izin secara langsung Persatuan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PABSI) untuk bisa terus tampil di cabang olahraga angkat besi. Eko bahkan sudah bicara langsung kepada ketua PABSI, sekaligus Cdm Kontingen Indonesia, Rosan P Roeslani, di Olimpiade. 

"Usai bertanding dan mendapatkan perak, Eko duduk tepat di sebelah saya. Eko bilang masih penasaran dapat medali emas. Terus dia bilang, izinkan saya ikut Olimpiade lagi. Dia juga mau kasih ilmu dan pengalaman dia ke juniornya. Insya Allah Eko masih terus untuk ke depannya," kata Rosan.

Baca Juga: Perang Mental Atlet yang Berjuang Demi Medali Olimpiade Tokyo

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya