TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

COVID-19 Buat Turnamen Ditunda, Tak Ada Promosi-Degradasi di PBSI?

PBSI akan berfokus untuk jadwal padat tahun depan

instagram.com/badminton.ina

Jakarta, IDN Times - Lebih kurang setahun berjalan tanpa turnamen dan dalam masa pandemik COVID-19, Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) mengaku kesulitan memberlakukan promosi dan degradasi. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal PBSI, Achmad Budiharto.

"Situasi saat ini masih tidak menentu, jadi semua saling menunggu, belum ada keputusan mengenai promosi dan degradasi ujar Budi seperti dikutip dari ANTARA, Senin (28/9/2020).

Baca Juga: Puluhan Legenda Bulu Tangkis Minta Moeldoko Jadi Ketum PBSI

1. Selalu ada promosi dan degradasi di PBSI tiap akhir tahun

All England 2020: Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon ke babak final (IDN Times/PBSI)

Normalnya, PBSI selalu mengadakan promosi dan degradasi bagi para penghuninya di akhir tahun. Namun di masa pandemik ini tampaknya sulit untuk hal ini tetap dilakukan.

Pandemi COVID-19 menyebabkan banyak agenda turnamen bulu tangkis ditunda bahkan dibatalkan tahun ini. Padahal, salah satu aspek penilaian atlet dapat di promosi ke tim inti maupun terdegradasi dilihat dari capaian di sejumlah turnamen yang diikuti.

"Kalau menurut AD/ART, seharusnya ada promosi dan degradasi di setiap akhir tahun," ujar Budi.

"Tapi kami sulit menentukan dasarnya karena atlet tidak mengikuti turnamen," lanjut dia lagi.

2. Mungkin saja tidak ada promosi dan degradasi PBSI tahun ini

Fitriani dalam Simulasi Piala Uber 2020 (Dok.IDN Times/PBSI)

Budi juga menyebutkan kejuaraan nasional yang menjadi salah satu agenda PBSI di akhir tahun nanti tidak cukup menjadi acuan. Apalagi turnamen tersebut belum pasti akan dilaksanakan mengingat kondisi pandemik di Tanah Air belum terkendali.

Jadi dimungkinkan tahun ini PBSI tidak mengadakan promosi dan degradasi bagi penghuninya. Namun, PBSI akan memilih untuk mengantisipasi jadwal padat kejuaraan tahun depan dengan menyusun strategi pengiriman pemain berdasarkan skala prioritas.

Baca Juga: Tanpa Tiongkok dan Indonesia, Ini Daftar Unggulan Denmark Open 2020

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya