Kerap Gugur di Awal, Pelatih: Permainan Greysia/Apriyani Terbaca Lawan
Greysia akan fokus untuk pemulihan cedera bahu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kekalahan pasangan ganda putri Indonesia Greysia Polii/Apriyani Rahayu dalam beberapa turnamen terakhir dianalisis oleh asisten pelatih ganda putri Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Chafidz Yusuf.
Menurut dia, pola permainan Greysia/Apriyani semakin mudah dibaca lawan.
Hal ini menurut Chafudz menjadi salah satu faktor Greysia/Apriyani kenapa mudah dikalahkan. Walau begitu, Greysia/Apriyani hingga kini masih bertengger di posisi 8 besar unggulan dunia.
Baca Juga: 10 Momen Kompak Greysia Polii & Apriyani di Lapangan, Banyak Prestasi
1. Performa Greysia/Apriyani menurun
Pada turnamen terakhir yang diikuti Greysia/Apriyani, BWF Super 750 Fuzhou China Open 2019 pekan ini, pasangan unggulan ganda putri Indonesia ini harus gugur di babak pertama usai gagal mengatasi wakil Malaysia, Chow Mei Kuan/Lee Meng Yean. Greysia/Apriyani gugur dalam dua set langsung dengan skor 19-21, 16-21.
Hasil ini tidak sesuai dengan prediksi dan harapan Greysia/Apriyani dan tim pelatih. Chafidz mengatakan performa keduanya memang tergolong menurun cukup jauh di sejumlah turnamen.
“Memang hasil di sini tidak seperti yang kami harapkan. Kalau melihat undian kan seharusnya minimal bisa ke perempat final,” kata Chafidz seperti dikutip dari Badmintonindonesia.org pada Sabtu (9/11)
Baca Juga: Greysia Polii/Apriyani Rahayu Resmi Mundur dari Hong Kong Open 2019