TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kronologi Cedera Marcus Fernaldi Gideon hingga Operasi ke Portugal

Marcus sudah rasakan cedera sejak tahun 2021 lalu

potret Marcus Fernaldi Gideon dan Kevin Sanjaya Sukamuljo (bwfbadminton.com)

Jakarta, IDN Times - Atlet ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon mengalami cedera serius di bagian engkelnya. Marcus harus naik meja operasi atas rekomendasi dokter untuk melakukan pengangkatan tulang yang tumbuh di kedua pergelangan kakinya.

Cedera yang dialami Marcus ternyata bukan baru terjadi. Sejak turnamen Eropa pada 2021 lalu, Marcus menjalani pertandingan sembari menahan rasa sakitnya.

Istri Marcus, Agnes Amelinda membagikan cerita kronologi cedera yang dialami suaminya. Marcus rencananya akan jalani operasi di Portugal.

1. Sempat alami robek otot perut

Ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon di Indonesia Open 2021. (dok. Humas PP PBSI Indonesia)

Dalam Instagram Stories yang diunggah Agnes di akun pribadinya (@docotoragnes), ia bercerita cedera engkel yang dialami Marcus sudah lama terjadi. Selama ini Marcus menjalani fisioterapi dan mengkonsumsi obat untuk melawan rasa sakitnya.

Kondisi Marcus disebut Agnes semakin parah saat menjalani pertandingan di Eropa 2021 lalu. Tak hanya bagian kaki, perut Marcus juga ikut diserang rasa sakit. Kondisi Marcus memburuk saat jalani rangkaian turnamen di Bali awal tahun lalu.

"Pulang dari Bali kita USG ternyata otot perutnya robek sampai di perutnya itu kalau dipegang ada sedikit benjolan yang isinya darah. Karena perutnya sakit ini akhirnya nutupin rasa sakit di kedua kakinya," kata Agnes.

Kabar ini sudah tentu mengejutkan penikmat bulu tangkis tanah air. Bagaimana tidak, bersama pasangan mainnya, Kevin Sanjaya Sukamuljo, pasangan Kevin/Marcus kembali menunjukkan sinarnya di deretan turnamen di Bali.

Kevin/Marcus menembus tiga babak final dari tiga turnamen di Bali dan membawa pulang satu gelar juara dari Indonesia Open 2021.

Baca Juga: Marcus Operasi, Duo Minions Mundur dari 2 Turnamen

2. Tidak bisa berjalan normal saat All England 2022

Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon di All England 2022 (Instagram.com/bwf.official)

Marcus masih melakoni sederet pertandingan dengan kondisi cedera yang dialaminya. Kevin/Marcus bahkan masih tampil di ajang All England 2022 pekan lalu.

Keduanya terhenti di babak semifinal All England 2022. Siapa sangka, saat menjalani turnamen Super 1000 itu, kondisi kaki Marcus justru dalam keadaan yang buruk.

"Lalu pas persiapan All England kemarin kakinya makin sakit. Di Birmingham jalan normal aja gak bisa, jalannya udah pincang-pincang. Udah minum obat pun tetep sakit," ujar Agnes.

Sepulangnya dari Inggris, Marcus menjalani MRI dan diketahui ada tulang yang menusuk bagian achilesnya.

"Terjadinya karena proses radang terus menerus (kronis) yang lama akhirnya jadi keras dan padat.Karena kakinya dipakai untuk high impact activity akhirnya radang terus menerus dan hasilnya bikin nusuk ke ototnya yang bikin sakit banget," kata Agnes bercerita.

3. Akan ditangani dokternya Ronaldo

IDN Times/PBSI

Agnes menegaskan, operasi adalah opsi terakhir yang Marcus punya dan pilih untuk menangani cederanya. Keputusan ini diambil terlebih ketika pihak Marcus sudah berdiskusi dengan para ahli untuk mencari opini kedua.

Tak ingin kasus legenda bulu tangkis Malaysia, Lee Chong Wei terulang, pihak Marcus tidak disarankan melakukan sunitk sterois dan memilih melakukan operasi arthroskopi.

Tak main-main, Marcus akan ditangani oleh pakarnya langsung dan akan menjalani operasi di Portugal. Marcus akan ditangani Prof.Niek van Dijk.

Niek van Dijk merupakan dokter yang juga pernah menangani pesepak bola kenamaan dunia, Christiano Ronaldo.

"Permasalahannya adalah pasien kali ini adalah atlet yang masih aktif bermain dan masih ingin berkarier di masa depan. Jadi pasti kita mematok target up to 95 persen recovery bukan cuma yang sekadar bisa jalan," ujar Agnes membeberkan alasan keluarganya tak memilih operasi di Indonesia.

Baca Juga: Mantan Rival Kevin/Marcus Dihukum BWF atas Dugaan Match Fixing

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya