TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hannah Schmitz, Sosok di Balik Apiknya Strategi Red Bull di Formula 1

Menjadi kepala strategi Red Bull

potret Hannah Schmitz (formula1.com)

Selain mobil yang cepat, strategi yang ampuh juga menjadi kunci dominasi Red Bull di Formula 1 2021 dan 2022. Strategi balapan maupun strategi pit stop mereka sering kali mengelabui tim lain. Tak jarang strategi Red Bull membuat Max Verstappen dan Sergio Perez berhasil memenangi balapan.

Strategi Red Bull di Formula 1 tak lepas dari peran perempuan bernama Hanna Schmitz. Ia otak dari tiap strategi Red Bull saat balapan.

1. Lahir dan besar di Inggris sejak 1985

potret Hannah Schmitz (redbull.com)

Hannah Schmitz lahir di Inggris pada 1985. Saat ini, usianya telah menginjak 37 tahun.

Schmitz sendiri menghabiskan masa pendidikannya di London. Ia menempuh pendidikan di Croydon dan lulus pada 2004.

Schmitz lantas melanjutkan pendidikannya ke jenjang universitas. Ia terdaftar sebagai salah satu mahasiswa di Universitas Cambridge.

Setelah lulus, Schmitz memutuskan melanjutkan pendidikannya ke jenjang S2 di tempat yang sama. Ia lulus dengan menyandang gelar master di bidang teknik mesin pada 2009.

Baca Juga: Max Verstappen Yakin dengan Performa Red Bull di Formula 1 2023

2. Bergabung dengan Red Bull sebagai karyawan magang

potret mobil Formula 1 Red Bull (formula1.com)

Setelah lulus S2 pada 2009, Hannah Schmitz bergabung dengan Red Bull. Ia berperan sebagai karyawan magang.

Awalnya, Schmitz bekerja sebagai insinyur pemodelan dan simulasi mobil Formula 1. Namun, pada 2011, ia mendapat kesempatan untuk menjadi karyawan tetap. Saat itu, ia diangkat sebagai insinyur strategi senior Red Bull.

Selama mengemban jabatan tersebut, Schmitz berhasil menunjukkan kinerja terbaiknya. Ia membantu Sebastian Vettel dan Red Bull meraih gelar juara dunia pembalap dan konstruktor sepanjang 2011—2013.

3. Menyukai dunia otomotif sejak muda

potret Hannah Schmitz (redbull.com)

Hannah Schmitz menyukai dunia otomotif sejak muda. Saat kuliah, ia pernah jadi ketua dari tim balap tenaga surya University of Cambridge. Ia memimpin tim balapnya untuk mengikuti lomba yang diadakan di Australia, World Solar Challenge.

Selain otomotif, Schmitz juga memiliki ketertarikan dalam hal lain. Ia suka bermain polo air. Bahkan, saat muda, ia merupakan pemain polo air yang hebat.

4. Menjabat sebagai kepala strategi balapan Red Bull pada 2020

potret Hannah Schmitz, Pierre Gasly, Max Verstappen, dan Lewis Hamilton (dari kiri ke kanan) (formula1.com)

Peran Hannah Schmitz sebagai pengatur strategi balapan Red Bull terbilang cukup memuaskan. Hal itu terbukti dengan raihan kemenangan Max Verstappen di GP Brasil pada 2019.

Saat itu, Schmitz yang masih menjabat sebagai insinyur strategi senior Red Bull meminta Verstappen masuk pit lebih awal. Dengan strategi tersebut, Verstappen dapat menyalip Lewis Hamilton yang belum masuk pit pada lap berikutnya. Alhasil, Verstappen pun keluar sebagai juara di GP Brasil 2019.

Pencapaian tersebut akhirnya membuat Schmitz naik jabatan sebagai kepala strategi Red Bull pada 2020. Hingga saat ini, ia masih bekerja dengan jabatan yang sama.

Baca Juga: Daniel Ricciardo Kembali ke Red Bull sebagai Pembalap Cadangan

Verified Writer

Ahmad Dyandra Rama Putra Bagaskara

Mahasiswa HI yang suka menulis apapun yang ada di dekatnya, terutama seputar olahraga dan juga atlet.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya