TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Keputusan Freddie Spencer Menuai Kritik di Garasi MotoGP, Sadis!

Pekerjaan stewards sangat menguras pikiran

Freddie Spencer (instagram.com/fastfreddiespencer)

Keputusan panel stewards memberikan long lap penalty kepada Fabio Quartararo menjadi isu hangat. Massimo Meregalli berkata bahwa stewards tidak konsisten. Lin Jarvis juga mengkritik keputusan Freddie Spencer dan berniat membawa permasalahan tersebut ke pengadilan arbitrase olahraga atau Court of Arbitration of Sport (CAS).

Tidak bisa dibayangkan seberapa besar tekanan yang dirasakan oleh Freddie Spencer. Tekanan dari berbagai pihak dan ketidakpercayaan para pembalap kepadanya tentu membuatnya kehilangan arah. Dulu, legenda MotoGP itu dikultuskan, tapi sekarang dihujat habis-habisan.

1. Bola liar di publik 

Freddie Spencer jadi kambing hitam di balik keputusan panel stewards terkait keputusan hukuman long lap penalty untuk Fabio Quartararo di Sirkuit Silverstone, Inggris. Legenda MotoGP itu menuai kontroversi karena dianggap tidak konsisten dalam mengambil keputusan. 

Keith Huewen dalam siniar Crash mengatakan bahwa jika dilihat dari konsekuensi, apa yang terjadi antara Quartararo dan Aleix Espargaro memang bukan insiden yang layak diberi hukuman. Namun, Quartararo lebih ambisius dibanding Takaaki Nakagami. 

Publik ikut mengkritik keputusan Freddie Spencer melalui media sosial. Menurut Huewen, para petinggi MotoGP harus segera menyelesaikan permasalahan itu di belakang layar dan mencari opsi terbaik untuk menyelesaikan kasus itu.

Baca Juga: Insiden Fabio Quartararo jadi Panjang, Yamaha Bawa ke Pengadilan

2. Selalu ada pengambil keputusan 

Fabio Quartararo (instagram.com/fabioquartararo20)

Huewen membandingkan insiden Quartararo dengan fakta track limits (cat hijau di sisi lintasan), menurutnya kondisi sangat berbeda sebab ada sensor yang menandakan apakah pembalap melewati garis atau tidak. Dengan begitu, keputusan bisa diambil dengan cepat.

Keputusan insiden Quartararo adalah keputusan yang diambil berdasarkan opini dari tim panel stewards yang diperkuat oleh data-data selama balapan berlangsung. Huewen menganggap bahwa Quartararo masuk ke tikungan dengan ambisius dan sedikit melebar. Keputusan harus diambil dan itu adalah tugas stewards.

3. Posisi Freddie Spencer jadi tidak jelas  

Freddie Spencer (instagram.com/fastfreddiespencer)

Banyak yang mempertanyakan apakah Freddie Spencer layak menempati salah satu kursi panel stewards. Huewen juga beranggapan bahwa Spencer berada di posisi yang tidak aman.

Huewen yang juga mantan pembalap asal Inggris mencoba menempatkan diri sebagai Spencer. Jika berada di posisi seperti sekarang, ia akan mengundurkan diri. Namun, ia mundur bukan karena fakta pengambilan keputusan, melainkan karena tidak adanya kepercayaan tim dan pembalap kepadanya.

Huewen memuji Freddie Spencer, menurutnya Spencer bekerja dengan sangat analitis. Ia selalu menyelesaikan pekerjaan sebaik mungkin. Pekerjaan sebagai stewards adalah pekerjaan yang sangat sulit. Bahkan, jika Huewen dibayar dengan gaji yang lebih tinggi pun, ia tidak mau mengambil pekerjaan itu.

4. Kritik kepada Freddie Spencer

Freddie Spencer (instagram.com/fastfreddiespencer)

Kritik terhadap Freddie Spencer tentu membuatnya gusar. Huewen tidak bisa membayangkan apa yang dirasakan Spencer tentu membuatnya kesulitan dan sangat mengerikan. Legenda MotoGP itu dihina habis-habisan, padahal dulu ia dipuja-puja. Huewen melihat kondisi itu terjadi karena peran media sosial.

“Freddie Spencer tidak mau melihat laman sosial medianya dipenuhi oleh hinaan kepadanya. Itu adalah penganggu terbesar,” kata Huewen dikutip Crash.

Baca Juga: Fans MotoGP Wajib Tahu! Ini 22 Buku tentang MotoGP Layak Koleksi

Verified Writer

Rizki Putra Zuwandono

Joy of Creating Something...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya