Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Penggunaan front ride height device resmi dilarang pada MotoGP musim 2023. Keputusan ini diambil saat gelaran GP Indonesia pada 18 Maret 2022 lalu.
Saat gelaran GP Argentina di Sirkuit Termas de Rio Hondo, para pembalap Ducati sempat berkomentar tentang pelarangan ini. Jack Miller, Jorge Martin, dan Johann Zarco jelas tak begitu senang dengan keputusan yang dikeluarkan Komisi Grand Prix.
1. Lima pabrikan menolak front ride height device
Dari 6 pabrikan yang ada di MotoGP, hampir semuanya ingin agar front ride height device dilarang. Honda, Yamaha, Suzuki, KTM, dan Aprilia kompak menolak sistem ini. Tentu saja hanya Ducati yang ingin inovasinya itu bisa tetap digunakan.
Namun, Komisi Grand Prix yang terdiri dari perwakilan Dorna, FIM, IRTA (Asosiasi Tim-tim Balap), dan MSMA (Asosiasi Pabrikan) sepakat melarang front ride height device. Alasannya adalah untuk mencegah peningkatan performa yang membahayakan keselamatan dan mencegah agar biaya pengembangan tak makin tinggi.
Baca Juga: Ducati Optimis Raih Gelar Juara meski Tampil Buruk pada Awal Musim
2. Jack Miller jadi pembalap Ducati yang paling kesal dengan keputusan itu
Jack Miller tak merahasiakan kekesalannya. Pembalap tim pabrikan ini merasa keputusan pelarangan front ride height device merugikan Ducati. Pabrikan asal Borgo Panigale memang memprioritaskan pengembangan peranti ini daripada area motor yang lain.
“Larangan itu tak adil, Ducati telah menghabiskan banyak waktu dan uang. Ducati telah mengambil (alokasi) sumber daya untuk area lain di motor agar bisa mengembangkan sistem ini. Apalagi, Ducati tak sebesar perusahaan yang lain,” ungkap Miller dikutip Corsedimoto.
3. Miller merasa keputusan itu tak masuk akal
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Komisi Grand Prix masih mengizinkan ride height device yang hanya bisa digunakaan saat awal balapan, tetapi melarang ride height device yang digunakan saat motor melaju. Jack Miller merasa keputusan itu tebang pilih.
“Secara umum rasanya tak adil untuk memilih mana aturan yang kamu inginkan dan mana yang tidak. Peranti ini masih bisa digunakan di awal balapan, keputusan itu tak masuk akal buatku.
Sama seperti tak masuk akalnya untuk menyuruh apa yang bisa dan tak bisa digunakan oleh sebuah tim. Kami punya sistem ini, seharusnya itu tergantung kami apakah akan digunakan atau tidak,” kata Miller dilansir Corsedimoto.
4. Johann Zarco lebih diplomatis
Johann Zarco (motogp.com) Front ride height device pertama kali terlihat digunakan pada motor Johann Zarco saat sesi tes pramusim 2022 di Sirkuit Sepang. Pembalap asal Prancis ini lebih diplomatis dalam menanggapi pelarangan sistem itu.
“Mungkin mereka melarangnya untuk membatasi jenis pengembangan seperti itu. Padahal aku pikir sistem ini tidak membuat motor jadi lebih berbahaya. Sayang sekali untuk Ducati, tetapi kami akan beradaptasi dan memanfaatkannya tahun ini,” kata Zarco dikutip Corsedimoto.
Baca Juga: Luca Marini Diam-diam Targetkan Jadi Pembalap Pabrikan Ducati