TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Pembalap Tim Satelit yang Pernah Memimpin Klasemen MotoGP

Enea Bastianini masuk grup pembalap elite

Enea Bastianini (motogp.com)

Dalam tiga tahun terakhir, tim satelit mampu unjuk gigi dan bersaing dengan tim pabrikan. Bukan cuma sesekali pembalap dari tim satelit ini mampu memenangi balapan dan mengasapi tim pabrikan. Beberapa di antaranya bahkan pernah memimpin klasemen kejuaraan.

Tak banyak pembalap satelit dengan capaian itu. Karenanya, tak salah jika mereka yang pernah jadi pemimpin klasemen disebut pembalap elite. Termasuk Enea Bastianini, setidaknya ada 5 pembalap tim satelit yang pernah memimpin klasemen MotoGP. Siapa saja?

1. Enea Bastianini (2022)

Enea Bastianini (motogp.com)

Seri pembuka MotoGP 2022 jadi bukti kehebatan Enea Bastianini. Dengan mengendarai Ducati Desmosedici GP21, pembalap Gresini Racing ini jadi pemenang di GP Qatar dan berhak mendapatkan 25 poin.

Dengan hasil ini, Bastianini otomatis menjadi pemimpin sementara klasemen MotoGP musim 2022. Jika bisa menang atau naik podium di seri balap berikutnya, bukan tak mungkin pembalap berjuluk The Beast ini tetap memimpin klasemen MotoGP.

Baca Juga: Johann Zarco Bakal Fokus Dapatkan Hasil Terbaik di MotoGP 2022

2. Johann Zarco (2021)

Johann Zarco (motogp.com)

Johann Zarco pernah memimpin klasemen MotoGP pada musim 2021. Pembalap Pramac Racing ini tampil apik selama awal musim.

Di dua seri balapan pertama, Zarco bisa finis ke-2 sehingga mengumpulkan 40 poin. Raihan ini jadi poin tertinggi di awal musim dan menjadikannya pemimpin sementara klasemen MotoGP. Di posisi kedua adalah Fabio Quartararo dengan raihan 36 poin.

Di akhir musim, Quartararo yang jadi juara dunia. Meski begitu, Tahun 2021 tetap jadi musim paling sukses bagi Johann Zarco selama berkarier di kelas MotoGP. Ia berhasil menempati posisi lima klasemen.

3. Fabio Quartararo (2020)

The Doctor dan El Diablo (motogp.com)

Fabio Quartararo tampil mengesankan selama awal musim 2020. Pembalap tim Petronas Yamaha SRT ini menang di dua seri pertama.

Di GP Spanyol, El Diablo berhak mendapatkan 25 poin. Begitu pun di GP Andalusia, ia berhak mengoleksi 25 poin sehingga total ia mengumpulkan 50 poin dan jadi pemuncak klasemen. Sayangnya, keunggulan ini tak bertahan hingga akhir musim. Di musim yang hanya berlangsung di Eropa lantara pandemi Covid-19 ini, Joan Mir menjadi juara dunia MotoGP setelah tampil apik dan konsisten.

Quartararo sendiri harus puas bertengger di posisi 8 klasemen. Kendati begitu, tahun 2020 jadi musimnya tim satelit untuk unjuk gigi. Tim satelit bisa memenangi 8 dari 14 balapan. Pembalap tim Yamaha SRT lain, Franco Morbidelli, menjadi runner up klasemen.

4. Cal Crutchlow (2018)

Cal Crutchlow (motogp.com)

Cal Crutchlow cukup mengesankan. Pembalap tim LCR Honda Castrol ini pernah menjadi pemimpin klasemen MotoGP pada 2018. Pada seri kedua, Crutchlow menjadi pemuncak klasemen. Finis pertama pada GP Argentina, ia menambah raihan 25 poin setelah sebelumnya finis keempat dan mendapatkan 13 poin di GP Qatar.

Tepat satu posisi di bawahnya ada Andrea Dovizioso. Meski finis pertama di GP Qatar, ia hanya finis ke-6 di GP Argentina. Di akhir musim, Crutchlow bertengger di posisi 7 klasemen. Sementara itu, Andrea Dovizioso jadi runner up dan Marc Marquez yang jadi juara dunia.

Baca Juga: Beda Tim Pabrikan dan Tim Satelit di MotoGP Makin Tipis

Verified Writer

Ryan Budiman

Hola... jadipunya.id

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya