TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Rekor Konsisten Luca Marini Terhenti di Sirkuit Sepang

Front lowering device jadi biang kerok

Luca Marini (motogp.com)

Ada dua emosi di sudut garasi balap Mooney VR46 Racing Team. Salah satunya bahagia, sedangkan yang lainnya kecewa. Marco Bezzecchi tampil apik di Sirkuit Sepang dan finis P4. Namun, Luca Marini bernasib sial.

Lantaran front lowering device yang terpasang pada Ducati Desmosedici GP22 miliknya terkunci, Marini harus berhenti lebih cepat pada balapan MotoGP Malaysia. Untuk pertama kalinya sepanjang turun balap di kelas premier, Marini tak mampu melihat chequered flag berkibar.

1. Luca Marini punya potensi finis di posisi lima besar

Luca Marini (motogp.com)

Sejatinya Marini tampil percaya diri di Sirkuit Sepang. Sepanjang akhir pekan, adik tiri Valentino Rossi itu terlihat punya ritme yang kuat. Tak heran ia bisa memulai balapan dari urutan ke-6 di grid. Bagi Marini, balapan di Sirkuit Sepang adalah balapan ke-37 di kelas premier. Sayangnya, rekor konsistennya harus patah di sini.

“Sungguh memalukan karena kami memiliki potensi untuk memperebutkan posisi lima besar. Segera setelah start, front lowering device terkunci. Ini membuatku tak mungkin melanjutkan balapan. Aku hanya mencoba untuk tak mengganggu pembalap lain dan pergi ke pit,” kata Marini dikutip Speedweek.

Baca Juga: 10 Fakta Sosok Luca Marini, Tandem Marco Bezzecchi di MotoGP 2023

2. Sempat ingin balik ke lintasan, tetapi front lowering device tetap bermasalah

Luca Marini (motogp.com)

Marini hanya bisa menuntaskan satu putaran di Sepang. Ia harus membawa Desmosedici ke garasinya dengan harapan bisa comeback. Hanya saja, front lowering device tetap bermasalah.

“Di box (garasi), mekanik kemudian melepas garpu depan dan mencobanya lagi, lalu semua bekerja dengan baik seperti biasa. Namun, itu terkunci lagi di tengah jalan. Mungkin sedikit kotoran atau karet dari ban jadi penyebabnya, aku tak tahu,” kata pembalap berusia 25 tahun itu.

3. Marini juga pernah hampir DNF di Thailand, tetapi bisa comeback

Luca Marini (motogp.com)

Bukan kali pertama Marini terancam did not finish (DNF). Saat balapan di Buriram, Thailand, beberapa minggu sebelumnya, Marini juga sempat terjatuh. Namun, ia bangkit lagi dan menuntaskan balapan meski tertinggal dua putaran.

Di Sepang, Malaysia, nasib Marini lebih nahas. Ia harus menuntaskan balapan lebih awal setelah hanya melewati satu putaran. Marini pun harus merelakan kehilangan rekornya.

4. Meski rekor patah, Marini tak menyerah

Luca Marini (motogp.com)

Rekor boleh saja patah, tetapi Marini mengaku tak menyerah. Faktor perangkat yang bermasalah memang bagian dari perlombaan.

“Ini bagian dari perlombaan. Kami punya banyak perangkat dan banyak hal yang terpasang pada motor. Hal seperti itu bisa saja terjadi. Namun, masalah seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya dan itu memalukan. Meski begitu, kami tak menyerah,” kata Marini dilansir Speedweek.

Baca Juga: Luca Marini Tak Dapat Jatah Ducati Desmosedici GP23 untuk Musim Depan

Verified Writer

Ryan Budiman

Hola... jadipunya.id

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya