TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Anak Tukang Sayur yang Jadi Penerus Khabib Nurmagomedov

Charles Oliveira kini jadi jagoan baru di UFC

Instagram @charlesdobronx / Aksi juara kelas ringan UFC, Charles Oliveira, saat menghajar Michael Chandler

Jakarta, IDN Times - Ultimate Fighting Championship 262 yang digelar di Toyota Center, Houston, Texas, menyajikan keajaiban. Charles Oliveira, yang tadinya terdesak, akhirnya bangkit dan menciptakan keajaiban hingga menang atas Michael Chandler dalam duel utama.

Oliveira memang sempat terpojok dalam duel yang digelar Minggu siang WIB, 16 Mei 2021. Ronde pertama, dia dihajar habis-habisan oleh Chandler. Namun, kala itu Oliveira masih bisa bertahan.

Bisa bertahan di ronde pertama, Oliveira mampu bangkit pada periode selanjutnya. Jeda antar ronde benar-benar jadi momentum buat Oliveira.

Sebab, setelah sempat beristirahat, dia bisa tancap gas di ronde kedua. Langsung saja, Oliveira meladei ajakan duel atas melawan Chandler.

Ketika beradu striking, Oliveira melihat sedikit celah saat berbalas pukulan. Boom! Hook kiri Oliveira menghantam keras rahang Chandler.

Seketika, Chandler oleng, namun masih bisa bertahan. Rentetan pukulan dilepaskan oleh Oliveira demi memastikan Chandler KO.

Hingga akhirnya, satu hook kiri lagi mendarat telak ke rahang Chandler. Kali ini, wasit harus menghentikan laga karena Chandler benar-benar KO.

Oliveira dinyatakan sebagai pemenang. Kini, dia merupakan raja baru di kelas ringan UFC, sepeninggal Khabib Nurmagomedov yang memutuskan pensiun.

Baca Juga: Comeback Ajaib Charles Oliveira Demi Isi Tahta Kosong Khabib

1. Pencapaian tertinggi dalam hidup

Instagram @charlesdobronxs / Juara baru kelas ringan UFC, Charles Oliveira

Kemenangan atas Chandler merupakan pencapaian tertinggi bagi Oliveira. Dia mengakui, itu menjadi momen yang paling emosional sepanjang hidupnya.

Sebab, gelar juara kelas ringan jadi impiannya sejak lama. Oliveira kini tak lagi dipandang sebelah mata di UFC.

"Banyak yang berkecamuk di pikiran saya. Emosi ini meledak. Saya datang ke sini dengan perjuangan luar biasa, begitu keras perjuangannya, jika diingat-ingat semua berjalan begitu sulit," kata Oliveira dalam konferensi pers usai laga.

2. Tumbuh di favela Brasil yang keras

Bloody Elbow / Juara baru kelas ringan UFC, Charles Oliveira

Pernyataan yang dimaksud Oliveira sebenarnya menunjukkan betapa keras hidupnya. Ya, Do Bronx (julukannya) bukan berasal dari keluarga berada.

Seperti para atlet Brasil pada umumnya, Oliveira hidup di lingkungan keras dan kumuh. Dia harus bertahan hidup di sebuah favela (area kumuh Brasil) kawasan Guaruja, Sao Paulo.

Oliveira kecil harus bertahan dari segala macam godaan seperti ajakan menjadi gangster, perampok, pencopet, dan lainnya. Orang tuanya selalu mengajarkan Oliveira prinsip bekerja keras dan taat pada agama.

Sejak masih kecil, Oliveira terpaksa membantu orang tuanya berjualan sayur dan salad di pinggir jalan. Hingga pada usia 12 tahun, Oliveira ditawari untuk bisa berlatih di akademi Brazilian Jiu-Jitsu lokal.

Kala itu, Oliveira sangat antusias menerima tawaran tersebut. Namun, dia sempat ciut ketika biaya yang dikenakan untuk jadi siswa tetap begitu tinggi.

Beruntung, pamannya kenal dengan instruktur akademi tersebut. Oliveira pun boleh berlatih dengan status murid beasiswa.

3. Oliveira yang polos akhirnya tembus ke UFC

Instagram @charlesdobronx / Aksi juara baru kelas ringan UFC, Charles Oliveira, saat hajar Michael Chandler

Dari beasiswa tersebut potensi Oliveira tergali. Dia mulai tumbuh menjadi petarung yang hebat.

Momentumnya dimulai pada 2003 silam. Ketika itu, Oliveira berhasil menjadi juara di kategori junior dalam kompetisi submission di Sao Paulo. Selanjutnya, karier Oliveira berjalan mulus.

Dia langsung memenangkan sejumlah gelar selama tiga tahun beruntun, Sao Paulo State Championship (2004), Copa Nacao Jiu-Jitsu (2005), dan 16 medali berhasil disabetnya pada 2006 dari berbagai kategori turnamen.

Oliveira terus menanjak kariernya di BJJ hingga 2007. Pada akhirnya, dia memutuskan untuk gabung ke kamp mixed martial arts.

Pada 2008, Oliveira mencicipi sejumlah kemenangan di berbagai event. Namanya kala itu sudah diperhitungkan di Brasil.

Hingga akhirnya, ada ajakan untuk gabung ke salah satu tim. Macado Gold jadi tim pertama Oliveira.

Di sanalah, kemampuannya bertarung MMA ditempa. Jorge Patino, pelatih sekaligus manajer Oliveira sudah melihat bakat besarnya.

Karena memiliki jaringan yang cukup bagus, Patino pada akhirnya mempromosikan Oliveira ke UFC. Pihak UFC setuju mengontrak Oliveira pada 2010 setelah melihat kemampuannya yang terbilang luar biasa.

Baca Juga: [BREAKING] Duel Ajaib UFC Temukan Pengganti Khabib Nurmagomedov

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya