Saat Olimpiade Tokyo Jadi Saksi Lahirnya Generasi Baru Merah Putih
Anak-anak muda itu sudah merekah #Tokyo2020
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Angkat besi mempertahankan tradisinya sebagai penyumbang medali buat Indonesia di ajang Olimpiade. Pada Olimpiade Tokyo 2020, cabang olahraga angkat besi sudah menyumbang tiga medali sejauh ini.
Satu perak dan dua perunggu, telah dipersembahkan oleh tim angkat besi Indonesia. Eko Yuli Irawan meraih perak di #Tokyo2020, sementara dua perunggu diraih oleh debutan, Windy Cantika Aisah dan Rahmat Erwin Abdullah.
Windy dan Rahmat menjadi simbol kalau Indonesia sejatinya tak kehabisan talenta di cabang olahraga angkat besi. Keduanya telah membuktikan, kalau generasi baru di cabang olahraga angkat besi sudah lahir.
Sebab, Eko Yuli tak bisa dihindari lagi sudah memasuki penghujung kariernya. Memang, belum ada pertanda Eko bakal pensiun, namun setidaknya sudah ada isyarat perannya akan lebih pada pembimbing generasi seperti Windy dan Rahmat.
"Dilihat dari usia memang sulit, tapi kalau ada kesempatan kenapa tidak? Terpenting, tantangannya adalah menyiapkan lifter muda penerus saya," kata Eko Yuli seperti dikutip ANTARA.
Baca Juga: Sang Ibu Kenang Perjuangan Windy ke Olimpiade, Barbel Semen Jadi Saksi
1. Tak usah khawatir, Eko
Eko Yuli tak usah khawatir. Sebab, Windy dan Rahmat terlihat begitu kompetitif. Dalam debut di Olimpiade Tokyo, keduanya mampu mengejutkan dunia.
Mereka seperti bukan anak kemarin sore yang uring-uringan melihat sederet lifter senior berlaga di depannya, mengangkat beban lebih berat. Justru, keduanya percaya diri, bisa membuat kejutan di Olimpiade.
"Saya bersyukur, medali ini dipersembahkan buat keluarga dan ayah. Juga kepada masyarakat Indonesia, Kemenpora KOI, PB PABSI, serta semua yang dukung saya," ujar Rahmat, Rabu (28/7/2021).
Kelihatannya mereka main biasa saja tanpa ada rasa gugup. Tapi, sebenarnya Windy mengakui kalau sempat gemetar main di Olimpiade pertamanya.
Lihat saja ketika mengangkat dengan teknik snatch, Windy sampai gagal dua kali. "Rasanya gugup karena angkatan dengan para rival beda sedikit. Terutama saat snatch," kata Windy.
Tapi, pada akhirnya, Windy mampu comeback. Angkatan clean and jerk dilewati Windy dengan sempurna. Kuncinya, menurut Windy, adalah pengendalian emosi.
"Saya berusaha tenang, karena di panggung cuma ada atlet dan barbel saja. Alhamdulillah, senang rasanya bisa mempersembahkan medali buat Indonesia," ujar Windy.
Baca Juga: Rahmat Erwin yang Wujudkan Mimpi Ayah di Olimpiade Tokyo