Andrea Dovizioso kini menikmati masa pensiunnya dari ajang MotoGP. GP San Marino menjadi balapan pemungkasnya dengan menunggangi motor YZR-M1 karena memperkuat RNF Racing.
Walau sudah gantung helm, rupanya cerita soal Andrea Dovizioso masih terus dibicarakan hingga sekarang. Salah satunya tentang hubungan pria asal Italia itu dengan orang-orang di Ducati yang disebut tak harmonis.
Kebersamaan Andrea Dovizioso dengan Ducati berlangsung lama, yaitu sepanjang delapan musim dari 2013 hingga 2020. Pada periode itu Dovi mampu naik podium sebanyak 40 kali. Dari jumlah tersebut, 14 di antara berhasil dicapai dengan finis di posisi pertama.
Prestasi terbaik Dovizioso selama menunggangi Desmosedici adalah finis runner-up di klasemen pembalap tiga kali beruntun pada musim 2017 hingga 2019. Saat itu, ia selalu finis di belakang Marc Marquez yang tampil perkasa bersama Repsol Honda.
Musim 2020 menjadi akhir perjalanan Dovizioso dengan Ducati. Tak hanya Dovizioso, Danilo Petrucci juga angkat kaki dari tim dengan livery khas merah-putih itu.
Praktis, kursi kosong yang ditinggalkan Dovizioso dan Petrucci diisi oleh Francesco Bagnaia dan Jack Miller. Kedua pembalap dipromosikan setelah sebelumnya memperkuat Pramac Racing.
Baru-baru ini, Dovizioso mengungkapkan seperti apa kondisi hubungan dirinya dengan orang-orang di Ducati. Pria berusia 36 tahun itu mengaku dirinya punya hubungan yang tidak baik dengan sejumlah orang di tim yang berbasis di Bologna, Italia, itu.
Akan tetapi, ia menegaskan bahwa ia tak punya masalah dengan Ducati sebagai sebuah perusahaan. Hanya saja, ia menyesali hubungan yang berakhir buruk dengan orang-orang di dalamnya.
"Saat cerita seperti diriku dan Ducati berakhir seperti ini, itu selalu memalukan. Pasalnya adalah orang yang mencoba memiliki hubungan baik dengan semua orang. Sayangnya, pada kasusnya ini berakhir dengan buruk," jelas Dovi dilansir Crash.
Lebih lanjut, Dovizioso juga mengakui bahwa ada momen penyesalan yang dirasakan dalam karier balapnya. Akan tetapi, pembalap yang lekat dengan nomor motor 4 itu tetap mengaku puas dengan apa yang sudah dijalaninya selama di MotoGP.
"Aku tentunya punya penyesalan dalam karierku. Mereka yang mengeklaim sebaliknya bahwa tidak ada penyesalan adalah pembohong. Selalu ada banyak hal yang bisa berjalan lebih baik. Namun, secara keseluruhan aku merasa puas dengan karier dan kehidupanku," ucap Dovi.
Selepas memutuskan pensiun dari MotoGP, sejumlah rumor menyebut bahwa Dovizioso akan merambah ke ajang WorldSBK. Akan tetapi, ia langsung membantah dan menjabarkan alasan dirinya tak berkiprah di ajang tersebut.
"Aku terbiasa dengan motor prototipe. Seluruh karierku bersama dengan motor jenis itu. Aku tak berpikir bahwa aku bisa melakukan dengan baik menggunakan motor produksi karena aku harus melihat ulang gaya balapku dan memulai semuanya seolah-olah aku memulai awal karierku. Itu sesuatu yang tidak aku pedulikan," papar Dovi.
Dovizioso kini tak lagi berada di grid MotoGP. Walau begitu, prestasinya selama berkiprah di kelas para raja tentu akan selalu dikenang oleh para penggemarnya di seluruh dunia.