Kejuaraan Grand Slam Wimbledon 2018 di sektor tunggal putri telah memasuki babak akhir. Pada semifinal yang digelar hari Kamis (12/7/2018) kemarin, petenis Jerman, Angelique Kerber serta petenis Amerika Serikat, Serena Williams, lolos ke partai puncak usai mengalahkan lawan-lawan mereka.
Pertandingan di babak final nanti merupakan ulangan dari final Wimbledon 2016 yang kala itu dimenangkan oleh Williams dengan skor 7-5, 6-3, dilansir dari Theguardian.com dan Wimbledon.com.
Petenis Jerman peringkat 10 dunia, Angelique Kerber, sukses melaju ke babak final turnamen rumput terbesar di dunia ini usai mengalahkan petenis Latvia berperingkat 12 dunia, Jelena Ostapenko dengan skor 6-3, 6-3.
Bermain sebagai laga pembuka di Centre Court, kedua pemain sama-sama membukukan tiga aces. Namun kesalahan yang banyak dilakukan oleh Ostapenko membuat juara French Open 2017 ini harus mengakui keunggulan lawannya tersebut.
Kerber mengaku senang bisa kembali tampil di final Wimbledon. Final ini merupakan final turnamen Grand Slam keempat yang berhasil dicapai oleh Kerber. Sebelumnya, selain menjadi finalis di Wimbledon 2016, Kerber juga merupakan juara Grand Slam Australian Open dan US Open, juga di tahun 2016.
Juara Grand Slam 23 kali dan juara Wimbledon 7 kali, Serena Williams berhasil menggagalkan terciptanya all German finals usai mengalahkan wakil Jerman lainnya di babak empat besar, Julia Görges dengan skor 6-2, 6-4.
Di sepanjang pertandingan, Williams tampil dengan sangat dominan dengan meraih poin dari 87% servis pertama yang dilakukannya. Sementara Görges hanya 59%. Ini merupakan semifinal pertama Görges di level Grand Slam.
Di babak final, Williams akan menghadapi lawan yang dikalahkannya di final tahun 2016, Angelique Kerber. Jika berhasil meraih gelar, Williams akan menyamai rekor gelar Grand Slam terbanyak, 24, yang diraih oleh Margaret Court.
Pertemuan pada hari Sabtu (14/7/2018) esok akan menjadi yang ke-9 bagi kedua pemain. Dari delapan pertemuan sebelumnya, Williams unggul dengan kemenangan 6-2.
Pertemuan terakhir terjadi di final Wimbledon 2016 dimenangkan oleh Williams. Sementara pertemuan sebelum itu adalah final Australian Open 2016 yang dimenangkan oleh Kerber.
Menariknya, dari semua pertemuan tersebut, final Wimbledon dua tahun silam merupakan pertemuan pertama keduanya yang terjadi di lapangan rumput. Sementara pertemuan-pertemuan sebelumnya selalu terjadi di lapangan keras.
Pertandingan babak final tunggal putri nanti akan sangat menarik untuk disimak. Apakah Kerber berhasil memperbaiki prestasinya di tahun 2016 silam dan meraih kemenangan pertama melawan Williams di lapangan rumput, ataukah justru Williams yang akan meraih gelar Wimbledon ke-8 dan menciptakan sejarah dengan menyamai rekor total 24 gelar Grand Slam milik Margaret Court?
Mari kita saksikan bersama.