Jakarta, IDN Times - Ada pengalaman unik yang didapatkan oleh pemain Golden State Warriors, Andrew Wiggins. Dia mengaku terpaksa memilih divaksin lantaran diancam tidak bisa main di NBA 2021/22. Pilihan yang berat bagi dirinya.
"Satu-satunya opsi adalah divaksin COVID-19, atau tidak bisa main di NBA. Benar-benar keputusan yang sulit. Tetapi beruntung, setelah divaksin, saya tidak mengalami keluhan apa pun. Saya tetap sehat," ujar Wiggins, dilansir ESPN FC.
Wiggins mendapatkan satu suntikan vaksin Johnson & Johnson, yang membuatnya tidak perlu absen dan sudah bisa ikut bertanding bersama Warriors dalam laga pembuka NBA, 21 Oktober nanti, lawan Los Angeles Clippers.
Namun, mengenai efek samping yang mungkin tubuhnya dapatkan, Wiggins tidak ambil pusing. Dia sudah melihat banyak orang terkena efek samping dari vaksin, dan itu sempat membuatnya khawatir.
"Saya tidak tahu apa yang akan terjadi pada tubuh saya dalam 10 tahun ke depan. Saya sebenarnya tetap sehat meski tidak mendapatkan vaksin. Namun, jika kelak efek samping ini ada, saya harus mengatasi itu," tutur Wiggins.
Wiggins jadi satu dari sekian banyak pemain di NBA yang sempat meragukan vaksin. Menurutnya, aturan kewajiban vaksin bagi para pemain NBA itu tidak jelas. Seolah, para pemain tidak memiliki hak atas tubuhnya sendiri, dan dipaksa untuk melakukan vaksin kendati dalam kondisi sehat.
"Memang, saya rasa, agar membuat beberapa hal berjalan, kita jadi tidak memiliki kuasa atas tubuh sendiri. Sekarang ini, di masyarakat, ada orang-orang yang membuat aturan mengenai tubuh kita, sehingga sesuatu harus tetap berjalan," ujar Wiggins.
Wiggins mendapatkan dukungan dari rekan setimnya di Warriors. Kendati, menolak vaksin, rekan-rekannya seperti Draymond Green dan Andre Iguodala tidak mempersalahkan hal tersebut.
"Saya merasakan dukungan dari mereka, seperti Draymond (Green) dan Andre Iguodala. Banyak dukungan yang saya dapat dari Golden State Warriors. Terlepas dari apa pun keputusan yang saya ambil, mereka tetap memberi dukungan," ujar Wiggins.