Bos Trackhouse MotoGP Salahkan Marc Marquez Atas Drama di Amerika

- Direktur tim Trackhouse MotoGP, Davide Brivio, marah karena penundaan start GP Amerika di COTA yang disebabkan oleh Marc Marquez.
- Brivio merasa timnya dirugikan karena pembalapnya sudah mengambil keputusan berani dengan menggunakan ban slick lebih awal.
- Alex Marquez ikut angkat bicara terkait dengan polemik ini dan merasa penundaan itu terasa "tidak adil" meskipun dia juga mendapat keuntungan dari hal tersebut.
Jakarta, IDN Times - Direktur tim Trackhouse MotoGP, Davide Brivio, naik pitam karena start GP Amerika di Circuit of the Americas (COTA) mengalami penundaan. Dia kesal lantaran hal itu disebabkan Marc Marquez yang mengganti sepeda motornya.
Polemik dimulai setelah Marc Marquez memicu banyak pembalap untuk meninggalkan grid demi mengganti ban. Kondisi itu membuat pembalap lainnya mengalami kepanikan hingga balapan terpaksa diundur.
Brivio merasa timnya dirugikan karena pembalapnya, Ai Ogura, sudah mengambil keputusan berani dengan menggunakan ban slick lebih awal. Selain dia, dua pembalap lain yang juga mengambil resiko menggunakan ban kering adalah Brad Binder dan Enea Bastianini.
1. Brivio kecewa dengan penundaan start
Brivio tidak bisa menahan amarahnya pada keputusan penyelenggara di COTA. Dia merasa pembalapnya sudah melakukan keputusan yang berani dan benar.
Hanya saja, upaya pembalap timnya seolah sia-sia karena tindakan pembalap lainnya.
“Jujur saja, saya sangat kecewa, ini bukan cara yang benar untuk memulai balapan. Kami mengambil risiko, kami membuat keputusan yang benar, tetapi mereka justru menghentikan semuanya," kata Brivio mengutip Crash.
"Pembalap yang meninggalkan grid membuat pilihan yang salah. Mengapa mereka tidak membiarkan kami tetap start dengan keputusan yang benar?” lanjut dia.
2. Alex Marquez juga kecewa
Alex Marquez ikut angkat bicara terkait dengan polemik ini. Dia merasa penundaan itu terasa “tidak adil” meskipun dia juga mendapat keuntungan dari hal tersebut.
“Kami membutuhkan aturan yang jelas untuk itu. Jika mereka menunda awal hanya karena kekacauan, itu bukan cara yang benar,” kata Alex.
Alex sendiri keluar sebagai runner up dari balapan di COTA. Dia membukukan catatan waktu dengan selisih dua menit 0,89 detik lebih lambat dibandingkan Francesco Bagnaia, yang keleuar sebagai juara (39:00.191).
3. Ciptakan kebingungan soal aturan MotoGP
Keputusan penundaan start di COTA juga memicu kebingungan terkait regulasi MotoGP. Setelah insiden di GP Argentina 2018, aturan menyatakan, jika lebih dari 10 pembalap meninggalkan grid untuk mengganti ban sebelum start, maka aturan start baru harus diterapkan.
Namun, eksodus di COTA terjadi sebelum sesi pemanasan. Hal ini mengingatkan soal aturan bahwa pembalap yang meninggalkan grid harus kembali ke posisi awal dan menjalani