Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

BPKP Awasi Seluruh Program Transformasi Kemenpora

-
Penandatanganan nota kesepahaman antara Kemenpora dengan BPKP, Selasa (18/11/2025). (Dok. Kemenpora).
Intinya sih...
  • Kemenpora membuat turunan program strategis untuk fokus pada 17 cabang olahraga unggulan.
  • Pembangunan pusat pembinaan atlet dan akademi olahraga diharapkan melahirkan atlet berkelanjutan.
  • BPKP mengapresiasi kolaborasi dengan Kemenpora dan siap mendukung maksimal demi membangun kepemudaan dan olahraga tanah air.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) resmi bersinergi. BPKP akan mengawasi seluruh program transformasi kementerian pimpinan Erick Thohir tersebut.

Sinergi itu terjalin lewat penandatanganan nota kesepahaman, yang berlangsung di kantor BPKP, Jakarta, pada Selasa (18/11/2025). Kolaborasi ini dalam demi menjaga keuangan negara, agar penggunaannya tepat sasaran dan akuntabel.

"Hari ini saya dan Kepala BPKP bersepakat dimana saya meminta untuk BPKP mengawal menyeluruh program transformasi Kemenpora," kata Erick dalam keterangan resminya.

1. Kemenpora bikin turunan program strategis

-
Penandatanganan nota kesepahaman antara Kemenpora dengan BPKP, Selasa (18/11/2025). (Dok. Kemenpora).

Kemenpora nantinya akan membuat turunan program strategis, yang meliputi komitmen dalam memfokuskan 17 cabang olahraga (cabor) unggulan. Program tersebut diharapkan dapat menggedor prestasi.

Kemenpora telah melakukan penyederhanaan 191 peraturan menteri sejak 2009, mengingat terdapat aturan yang sudah tidak relevan. Salah satunya Permenpora Nomor 14 Tahun 2024, tentang Standar Pengelolaan Organisasi Olahraga Lingkup Olahraga Prestasi.

"Contoh saja, kalau kita melihat sebuah prestasi olahraga, tentu tolak ukurnya ada medali. Tetapi dalam sebuah program dari pada 17 cabor, pasti antara satu dan lainnya ada perbedaan. Misalnya bulu tangkis, atletnya ini banyak ke sistem sirkuit (pertandingan). Tetapi kalau renang, atlet dikirim ke luar negeri pelatnas jangka panjang. Belum tentu antara bulu tangkis dan renang mendapatkan hasil yang sama dengan strukutur pembiayaan yang berbeda," ucap Erick.

2. Pembangunan pusat pembinaan atlet dan akademi

Rachel Allessya Rose/Febi Setianingrum di Denmark Open 2025 (dok.PP PBSI)
Rachel Allessya Rose/Febi Setianingrum di Denmark Open 2025 (dok.PP PBSI)

Erick ingin pembangunan pusat pembinaan atlet dan akademi olahraga nantinya bisa melahirkan jenjang atlet berkelanjutan. Mulai dari unggulan, menjadi atlet elit.

"Hal ini tidak mudah. Karena itu perlu pengawalan sejak dini bagaimana pola pikir kita menjadi satu kesatuan. Untuk kepemudaan, Bapak Presiden sudah bicara dua hal yaitu karang taruna dan pramuka, itu menjadi sebuah tupoksi penting dalam fondasi pembangunan karakter. Tentu kita akan selaraskan program yang ada di kementerian sebagai ujung tombak mencerminkan karakter anak muda kedepan," ujar Erick.

3. BPKP apresiasi Kemenpora

Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Muhammad Yusuf Ateh ketika berada di Istana Kepresidenan Jakarta Pusat. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A.)
Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Muhammad Yusuf Ateh ketika berada di Istana Kepresidenan Jakarta Pusat. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A.)

Kepala BPKP, Muhammad Yusuf Ateh, mengapresiasi Kemenpora atas kolaborasi ini. BPKP berjanji akan maksimal demi membangun kepemudaan dan olahraga tanah air.

"Intinya apa yang dibutuhkan kita siap dukung. Ini awal dari membangun komitmen, kami akan bantu semaksimal mungkin agar tujuan pak menteri dalam membangun kepemudaan dan keolahragaan bisa terwujud dengan baik," kata Muhammad Yusuf Ateh.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us

Latest in Sport

See More

3 Pertandingan Terakhir Arsenal pada November 2025, Ujian Berat!

19 Nov 2025, 18:14 WIBSport