Canda Diggia Usai Gabung VR46: Saya Harus Bayar KPR

26 Des 2023, 10:39 WIB

Pembalap VR46, Fabio Di Giannantonio. (Dok. Pertamina Lubricants).

Jakarta, IDN Times - Fabio Di Giannantonio bisa saja menjadi pengangguran di musim 2024. Namun, pada akhirnya itu tak terjadi karena Pertamina Enduro VR46 Racing Team menampungnya setelah Luca Marini cabut ke Repsol Honda,

Diggia pastinya lega ketika dipastikan melanjutkan karier di MotoGP. Sebab, dengan begitu dia bisa membuktikan kapasitasnya.

VR46 mengakui keputusan merekrut Diggia adalah hal baru dalam tim. Sebab, pada dasarnya Diggia merupakan orang asing, bukan jebolan akademi VR46.

Tapi, performa Diggia di akhir musim membuat VR46 jatuh hati. Mereka terpukau ketika Diggia mampu juara di Qatar dan konsisten hingga seri Valencia.

1. Semua karena harus bayar KPR

Pembalap VR46, Fabio Di Giannantonio, saat mengaspal di tes pascamusim Valencia, Selasa (28/11/2023) (dok. VR46 Racing Team)

Terkait performanya di akhir musim, Diggia buka suara. Dia mengungkapkan rahasianya bisa tampil menggila di akhir musim.

Hanya saja, Diggia menanggapinya dengan candaan. Diggia mengaku butuh uang demi bisa membayar rumahnya.

"Saya harus bayar rumah, tentu itu jadi tekanan tambahan, tanpa tahu apa yanga akn terjadi," canda pria Italia itu dilansir Crash.

2. Mau kasih cerita bagus ke media

Pembalap VR46, Fabio Di Giannantonio, saat mengaspal di tes pascamusim Valencia, Selasa (28/11/2023) (dok. VR46 Racing Team)

Berita yang berkembang di media juga menjadi faktor lain dari melesatnya performa Diggia pada akhir musim lalu. Dengan banyaknya keraguan hingga cibiran, Diggia mengaku menjadi lebih termotivasi.

"Saya mencoba menjadi yang terbaik, fokus ke pekerjaan. Senjata saya hanya menjadi secepat mungkin di lintasan, mencoba membuat media menulis hal bagus, dan banyak orang yang menekan saya. Cuma itu yang saya miliki sekarang," ujar Diggia.

3. Diggia sempat khawatir

Pembalap VR46, Fabio Di Giannantonio. (Dok. Pertamina Lubricants).

Sebenarnya, di akhir musim, Diggia sempat merasa grogi dan khawatir tak dapat tim. Namun, ketika tahu Valentino Rossi ada di pinggir lintasan demi memastikan kemampuannya, Diggia menjadi lebih termotivasi.

"Tahu Valentino ada di pinggir lintasan, mungkiin membuat Anda grogi. Sebab, dia yang terbaik. Tapi, saya ada di momen bagus, cepat di segala kondisi. Saya rasa, kami ada di titik ketika tak ada lagi yang harus dibuktikan," kata Diggia.