Carolina Marin: Sejak Datang ke Indonesia, Saya Langsung Jatuh Cinta!

Hal yang sama juga dirasakan oleh Ratchtanok Intanon yang jadi lawan Marin pada pertandingan tersebut. Menurut dia, dukungan yang diberikan publik Indonesia terhadapnya dan Carolina Marin membuat keduanya mampu tampil menghibur pada pertandingan penentu itu, terutama untuk Marin yang baru saja sembuh dari cedera berat.

"Saya rasa pendukung kami 50-50 di sini, dia (Carolina Marin) juga mendapat dukungan. Apalagi dia baru sembuh dari cedera, semua orang memberi support kepada dia, agar dia tidak merasa sendirian," kata Intanon.

Kedua pemain juga saling melempar pujian atas permainan yang ditunjukkan. Marin menyebut bahwa Intanon tampil cerdik pada pertandingan yang berlangsung selama 80 menit tersebut. Di sisi lain, ia tak mengantisipasi permainan net yang diperagakan oleh Intanon.

"Dia bermain pintar, harusnya saya menjauhkan bola dari net, jangan dekat-dekat dengan net karena feeling dia sedang bagus di net. Kami adalah pemain menyerang, kami harus bermain netting untuk dapat kesempatan menyerang," ujar pemain berpaspor Spanyol tersebut.

Setali tiga uang, Intanon pun balik memuji Marin. Ia menilai mental bertanding yang diperlihatkan dalam duel melawannya sangat bagus. Hal itu bisa dilihat saat memasuki poin penting, Marin tampil lebih agresif.

"Saya berusaha untuk mengatasi hal ini dan menikmati permainan. Semua pemain pasti mau jadi juara di laga final, pasti ada rekanan. Saya harus bisa mengontrol diri saya, kalau saya bisa mengalahkan diri saya, saya akan bisa mengalahkan lawan," tukas Intanon.

Pada pertandingan penentu, Rachtanok Intanon berhasil meraih kemenangan permainan yang berlangsung tiga set. Ia mampu mengandaskan Carolina Marin 18-21, 11-21, 21-18.