Catatan 5 Tahun Pertama Charles Leclerc di Formula 1, Naik Turun!

Charles Leclerc adalah salah satu pembalap potensial di Formula 1 saat ini. Pembalap Monako tersebut kini bergabung dengan Ferrari dan terikat kontrak dengan tim Italia tersebut hingga 2024.
Leclerc sudah berkarir di balap jet darat ini selama lima tahun dan mengukir berbagai momen berharga. Yuk, kita simak uraian singkat mengenai perjalanan lima tahun pertama Leclerc di Formula 1!
1. Debut pada 2018 dan raih gelar Rookie of The Year

Charles Leclerc memulai debutnya di Formula 1 pada musim 2018 bersama tim Alfa Romeo Sauber F1. Saat itu, yang menjadi rekan satu timnya adalah Marcus Ericsson.
Ia meraih poin untuk pertama kalinya di GP Azerbaijan 2018 setelah finis di posisi ke-6. Hingga akhir musim, Leclerc meraih tambahan sembilan finis di posisi 10 besar yang membuatnya mengumpulkan 39 poin dan berada di peringkat ke-13 pada klasemen akhir pembalap, unggul dari Ericsson dengan sembilan poin di peringkat ke-17. Hasil gemilang ini membuatnya meraih gelar Rookie of The Year pada acara FIA Prize Giving 2018.
2. Bergabung dengan Ferrari pada 2019

Pada tahun keduanya di Formula 1, Leclerc bergabung dengan Ferrari dan berduet dengan peraih empat gelar juara dunia, Sebastian Vettel. Ia tampil dengan berada di peringkat keempat pada klasemen akhir pembalap.
Dari total 21 balapan, ia finis 17 kali di posisi lima besar termasuk sembilan kali meraih podium. Ia mencetak pole position perdananya di GP Bahrain.
Lalu, pembalap Monako ini meraih dua kemenangan pertamanya secara beruntun di GP Belgia dan GP Italia. Dari keduanya, kemenangan GP Italia tentu lebih istimewa karena membawa Ferrari juara di rumahnya sendiri untuk pertama kalinya sejak 2010 dimana saat itu Fernando Alonso membawa tim Italia tersebut memenangi balapan di kandangnya.
Di klasemen akhir pembalap, Leclerc berada di peringkat ke-4 dengan 264 poin. Ia mengungguli rekannya yang berada di peringkat ke-5 dengan 240 poin.
3. Performa Ferrari menurun pada 2020

Leclerc berduet dengan Vettel untuk kedua kalinya sekaligus untuk terakhir kalinya pada 2020. Sayangnya, Ferrari menghadapi masalah sehingga tidak dapat tampil kompetitif seperti 2019 dan hanya berada di peringkat ke-6 di klasemen akhir konstruktor yang merupakan hasil terburuk Ferrari dalam 40 tahun.
Hal tersebut tentunya juga berdampak pada performa Leclerc. Pembalap Monako tersebut yang hanya dua kali naik podium finis di peringkat ke-8 dengan 98 poin pada klasemen akhir pembalap. Ia kembali unggul dari Vettel dengan 33 poin yang berada di peringkat ke-13.
4. Bangkit lagi pada 2021

Pada tahun ketiganya bersama Ferrari, Leclerc berduet dengan rekan baru yakni Carlos Sainz. Ferrari bangkit dari keterpurukan musim lalu dengan finis di peringkat ke-3 pada klasemen akhir konstruktor 2021.
Kondisi tersebut tentunya menolong kedua pembalapnya untuk mengumpulkan lebih banyak poin. Di klasemen akhir pembalap, Leclerc berada di peringkat ke-7 dengan 159 poin. Kali ini, ia dikalahkan rekannya yang berada di peringkat ke-5 dengan 154 poin.
5. Cetak hasil memukau pada 2022

Leclerc tampil lebih impresif lagi pada musim keempatnya bersama Ferrari berkat mobil yang sudah mengalami perkembangan yang menjanjikan. Sepanjang 2022, ia naik podium sebanyak 11 kali termasuk tiga kemenangan tambahan dalam karirnya di Formula 1 yakni di GP Bahrain, Australia, dan Austria. Ia bahkan menjadi pembalap yang meraih pole position terbanyak yaitu sebanyak delapan kali.
Ia finis di peringkat ke-2 dengan 308 poin pada klasemen akhir pembalap. Kali ini, ia unggul dari Sainz yang berada di peringkat ke-5 dengan 246 poin.
Tahun 2022 menjadi tahun terbaik Leclerc di Formula 1 sejauh ini. Tentunya, hasil tersebut akan memotivasi ia untuk tampil lebih baik lagi pada tahun depan untuk bersaing lebih ketat pada perebutan gelar juara dunia.