Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Cerita Persambi soal Visa Tim Israel Tak Keluar Jelang Kejuaraan Dunia

ilustrasi seni bela diri Rusia, Sambo (youtube.com/Widuliya.Com - Explore the Future)
ilustrasi seni bela diri Rusia, Sambo (youtube.com/Widuliya.Com - Explore the Future)
Intinya sih...
  • Krisna Bayu buka suara soal ketidakikutsertaan Israel dalam Kejuaraan Dunia Sambo Remaja dan Junior 2025 karena visa tim Israel tidak dikeluarkan.
  • Persambi bergerak dalam diam tanpa banyak berkoar-koar terkait keputusan mereka untuk tidak mengeluarkan visa untuk wakil Israel demi menjaga citra Indonesia sebagai negara yang ramah inklusif.
  • Persambi tetap menghormati Olympic Charter dan nilai-nilai Olympism, Friendship, Respect, Excellence, serta menjujung piagam olimpiade lainnya yang tidak memandang rasis, menyatukan bangsa.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Sambo Indonesia (PP Persambi), Krisna Bayu, buka suara soal Israel yang tidak ikut dalam Kejuaraan Dunia Sambo Remaja dan Junior 2025. Ini lantaran visa tim Israel tidak dikeluarkan. Namun demikian, menurut Krisna, Israel tidak pernah mengajukan visa untuk masuk ke Indonesia. 

“Israel tidak pernah mengajukan, Sambo Israel pernah bersurat dan kita berkoordinasi dengan pemerintah. Beberapa waktu lalu kami bertemu dengan Sambo Israel di Singapura dan menjelaskan, kami tidak menolak hanya saja kami menjelaskan untuk beberapa negara yang akan berkunjung ke Indonesia ada syarat khusus,” kata Krisna saat dihubungi IDN Times via telepon, Jumat (10/10/2025).

Krisna menegaskan, masalah aturan pengeluaran visa dan izin masuk ke Indonesia seluruhnya diserahkan kepada pemerintah.

1. Sempat bersurat dengan tim Israel

Atlet beladiri sambo yang berlaga di ajang kejuaran PON XXI Aceh-Sumut (IDN Times/ istimewa)
Atlet beladiri sambo yang berlaga di ajang kejuaran PON XXI Aceh-Sumut (IDN Times/ istimewa)

Krisna mengaku sempat menjalin komunikasi dengan tim Israel. Namun, soal perizinan visa, pihaknya sepenuhnya menyerahkan kepada pemerintah.

“Waktu pertama kita bidding itu mereka sudah buat surat dari negaranya, Israel kepada FIAS, International Sambo Federation. Surat itu diberikan kepada kami. ‘Saya bisa gak hadir di Indonesia?’ Ya tentunya bangsa Indonesia ini bangsa yang ramah, saya bilang, kapan saja, siapa aja, datang ya saya silakan saja,” kata Krisna.

Krisna mengaku sebelumnya sudah melakukan rapat bersama Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), kepolisian, dan perangkat hukum lainnya. “Pada prinsipnya mereka juga mengutarakan ya gak jadi masalah. Saya memberikan rujukan seperti ini, Indonesia tetap welcome. Tetapi silakan berurusan langsung dengan pemerintah. Regulasinya ini kan dengan pemerintah saja,” kata Krisna.

“Yang mempunyai regulasi, ketentuan bisa melarang atau tidak itu adalah pemerintah. Silakan hubungan saja pemerintah Israel dengan pemerintah Indonesia. Kalau diizinkan sama negara, tentunya saya welcome,” sambung dia.

2. Upaya Persambi bergerak dalam diam

Sambo (pexels.com/Bruno Bueno)
Sambo (pexels.com/Bruno Bueno)

Krisna menegaskan, pihaknya memang memilih tak banyak berkoar-koar soal upaya mereka tak mengeluarkan visa untuk wakil Israel. Bagi Krisna, pihaknya masih mempertimbangkan citra Indonesia sebagai negara yang ramah inklusif.

Apalagi, Indonesia masih bercita-cita untuk menjadi tuan rumah Olimpiade suatu saat nanti. Maka, mempersulit lewat regulasi negara, berdasarkan peraturan-peraturan yang berlaku menjadi pilihan.

“Nanti citra kita jelek. Menurut saya lebih baik kita keep silence saja, tapi kita berusaha untuk tidak mengeluarkan visa mereka bagaimana caranya,” kata Krisna.

Sudah lah keep silence saja, visa tidak usah dikeluarkan,” sambung dia.

3. Persambi hormati Olympic Charter

Olahraga Sambo. (YouTube.com/Hook Fight Gear)
Olahraga Sambo. (YouTube.com/Hook Fight Gear)

Krisna menegaskan, secara keolahragaan Persami menghormati Olympic Charter dan memberlakukannya secara merata pada seluruh negara peserta. Tak terkecuali dengan Israel yang sejatinya ingin ikut bertanding.

“Saya tidak mau kita melanggar Olympic Charter itu sendiri. Olympic Charter itu kan tidak boleh rasis. Saya hanya bilang, kita cabor Sambo menjalankan nilai-nilai Olympism, Friendship, Respect, Excellence, dan menjujung piagam olimpiade lainnya yang tidak memandang rasis, menyatukan bangsa,” kata Krisna.

Ditanya soal tim Israel yang merasa mimpi para atletnya direnggut karena visa tak dikeluarkan dari Indonesia, Krisna sebagai mantan atlet yang pernah berprestasi untuk Merah-Putih mengaku maklum.

“Ini berbicara saya waktu jadi atlet dulu ya. Bukan sekarang ya. Kalau saya, dihadang padahal sudah latihan, sudah semuanya. Saat aku harus perform, tiba-tiba direnggut, bahasa atlet itu ya tidak salah, benar. Kata-kata itu tepat-tepat saja,” kata Krisna.

“Siapa sih yang gak pengen kita punya anak, anak itu bermain di sebuah misi yang besar, menjaga ya tentunya dia akan kecewa. Itu sudah pasti,” sambung dia.

Share
Topics
Editorial Team
Sunariyah Sunariyah
EditorSunariyah Sunariyah
Follow Us

Latest in Sport

See More

Comeback Pahit Indra Sjafri, Timnas U-22 Keok Lawan India

10 Okt 2025, 22:09 WIBSport