Cerita Sky Brown, Skateboarder Muda asal Inggris di Olimpiade

Ketika mendengar nama Sky Brown, mungkin terlintas di pikiran bahwa ia adalah seorang atlet berkebangsaan barat. Namun, siapa sangka Sky Brown lahir di Jepang. Sky Brown adalah atlet keturunan Inggris-Jepang yang lahir di Miyazaki, Jepang, pada 7 Juli 2008. Pada usia 16 tahun, Sky akan berkompetisi dalam cabang olahraga skateboard putri pada 6 Agustus 2024 malam WIB.

Menurut NBC Olympics, Sky Brown berlomba untuk Tim Inggris Raya karena ia memiliki kewarganegaraan ganda, Inggris dan Jepang. Ia memilih mewakili Inggris Raya karena tim tersebut tidak memberinya tekanan berlebihan dan mendorongnya untuk menikmati kompetisi. Sky mulai bermain skateboard pada usia 3 tahun. Ia menganggap skateboard sebagai mainan favorit masa kecilnya. Ketika berusia 4 tahun, ayahnya mengunggah video dirinya bermain skateboard ke YouTube yang sekaligus menjadi batu loncatan kariernya dimulai.

Orang tua Sky Brown adalah Stuart dan Mieko Brown. Ayahnya, Stuart, adalah orang Inggris dan mantan pemain skateboard amatir. Sedangkan ibunya, Mieko, adalah orang Jepang. Sky juga memiliki seorang adik laki-laki bernama Ocean yang juga menunjukkan bakatnya sebagai pemain skateboard menjanjikan. Aksi-aksi sang adik bisa disimak di akun YouTube mereka, Sky & Ocean.

Selain sebagai atlet berprestasi, Sky Brown juga seorang artis berbakat. Ia telah merilis lagu berjudul 'Girl' dan memenangi Dancing with the Stars Junior pada 2018. Hingga saat ini, lagu 'Girl' yang dinyanyikan Sky Brown telah mencapai 31 juta penayangan di YouTube.

Setelah Olimpiade Tokyo, kesuksesan Sky terus berlanjut dengan kemenangan di level tertinggi dalam olahraga skateboard. Sky Brown memecahkan beberapa rekor sebagai pemain skateboard muda. Ia mencatat rekor untuk Tim Inggris Raya sebagai atlet termuda yang berkompetisi di Olimpiade Tokyo 2020 sekaligus peraih medali termuda.

Pada 2023, ia menjadi pemain skateboard pertama dari Inggris Raya yang memenangi kejuaraan dunia skateboard. Ia berambisi untuk berkompetisi dalam dua cabang olahraga di Olimpiade Paris, yakni skateboard dan selancar.

"Hidup ini terlalu singkat. Kamu harus mencoba berbagai hal, bukan?" katanya kepada olympics.com tentang tujuan ganda olahraganya yang mengisyaratkan bahwa setelah Olimpiade Paris 2024 dia akan kembali berusaha untuk berkompetisi dalam kualifikasi untuk Olimpiade Los Angeles 2028.

Kini, Brown akan tampil di cabang olahraga skateboard putri di Place de la Concorde, Paris, 6 Agustus 2024, bersama tiga atlet lainnya dalam satu ronde (Heat 4). Mereka adalah Hinano Kusaki dari Jepang, Kokona Hiraki dari Jepang, dan Emilie Alexandre asal Perancis. Mampukah Sky Brown meraih hasil optimal?

Perjalanan Sky Brown tidaklah mulus tanpa hambatan. Beberapa bulan sebelum Olimpiade Tokyo 2020, ia mengalami cedera serius saat latihan; jatuh dari ketinggian sekitar 15 kaki di lintasan halfpipe. Akibat jatuh tersebut, ia menderita beberapa cedera parah, termasuk patah tulang tengkorak, patah lengan kiri, dan luka robek pada jantung dan paru-parunya.

"Saya menggendongnya dan dia berlumuran darah, tidak berdaya, mengerang dalam keadaan tidak sadar, menunggu helikopter untuk membawanya ke rumah sakit," tulis ayahnya di Instagram seakan menggambarkan peristiwa itu.

"Malam itu kami habiskan dengan rasa sakit dan ketakutan, tidak tahu apakah Sky akan mampu bertahan, sementara tim ICU berusaha untuk menyadarkannya dan menjaganya tetap hidup."

Para dokter menggambarkan pemulihan Sky sebagai keajaiban dengan ketahanan dan sikap positifnya yang mendorong proses penyembuhan. Atlet muda yang fenomenal ini kemudian ikut serta dalam Olimpiade Tokyo yang sempat tertunda karena pandemik COVID-19 dan menjadi atlet Olimpiade musim panas termuda di Inggris pada usia 13 tahun. Ia berhasil meraih medali perunggu dalam cabang skateboard putri dan menjadi peraih medali Olimpiade termuda dari Tim Britania Raya.

Bagi Brown, cedera merupakan bagian dari perjalanan kariernya sebagai atlet skateboard hingga kini. Setelah melompat dan melakukan gerakan kickflip yang sebelumnya sempat mengganggunya, ia meluncur di sekitar mangkuk untuk menyelesaikan sisa gerakan. Ketika gerakan itu selesai, pemudi Inggris itu meninju udara dengan kedua tangan sebelum menjatuhkan diri dengan tangan di belakang kepala sebagai tanda kelegaan. Dia berhasil melakukannya. Seperti yang sudah menjadi tradisi selama pertandingan, seluruh peserta datang memeluknya untuk merayakan kemenangan. Momen penuh kebahagiaan yang terjadi setelahnya mengabadikan pertandingan di taman tersebut sebagai kenangan Olimpiade yang tidak akan pernah dilupakan oleh banyak orang.

Energi yang terhubung dari olahraga skateboard, yang memulai debutnya di Olimpiade, menyentuh kehidupan jutaan orang yang menyaksikannya di tengah pandemik sambil mencari kelegaan. Dan siapa yang tidak bisa tersenyum melihat seorang anak berusia 13 tahun yang menolak untuk menyerah justru diberi medali? Meski masih muda, Sky Brown telah mengalami banyak cedera. Sebuah kecelakaan mengerikan menjelang Olimpiade Tokyo menyebabkan beberapa patah tulang tengkorak dan patah pada pergelangan tangan serta tangan. Berkat ketekunannya, Sky Brown memenangi penghargaan BBC Young Sports Personality of the Year pada 2021. Ia juga menerima penghargaan Laureus World Comeback of the Year pada 2022 setelah bangkit dari kecelakaan yang mengancam nyawanya dan meraih perunggu di Olimpiade Tokyo.

"Setiap kali saya cedera, saya kembali menjadi lebih kuat. Jadi, ini saatnya saya benar-benar memikirkan apa yang ingin saya lakukan selanjutnya. Itu benar-benar membakar semangat saya, dan ya, itu terjadi, itu adalah bagian dari kehidupan," ujar Sky Brown melalui NBC Olympics.

Dalam sebuah wawancara singkat di situs resmi Olimpiade pada Olimpiade Paris 2024, terlihat jelas bahwa energi positif Sky Brown masih terpancar kuat seperti sebelumnya. Meski sekarang dia 3 tahun lebih tua dan sekitar dua inci lebih tinggi, Sky telah mengalami perubahan yang signifikan dibandingkan dengan saat dia pertama kali menginspirasi generasi muda Inggris untuk mulai bermain skateboard setelah membuat sejarah di Tokyo.

"Saya lebih tua, sedikit lebih berpengalaman, sedikit lebih tinggi, dan sedikit lebih besar. Saya sudah banyak berlatih, jadi saya rasa saya pasti menjadi lebih kuat dan lebih bertenaga," ujar Brown menggambarkan perbedaan utama antara dirinya dulu dan sekarang. "Saya pikir saya telah berkembang, baik sebagai pribadi maupun dalam olahraga skateboard," tambahnya.

Sky Brown berharap mampu menginspirasi perempuan seusianya untuk mengejar impian mereka, terutama di dunia skateboard. "Saya ingin mereka melihat kekuatan perempuan dalam olahraga ini. Saya hanya berharap kami dapat menginspirasi mereka dan menunjukkan bahwa mereka juga bisa melakukan apa pun yang mereka inginkan," kata Brown dalam wawancara dengan NBC Olympics pada 28 Juni 2024.

Cerita Sky Brown ini bisa menjadi inspirasi untuk terus melangkah maju dan mengatasi segala rintangan yang menghadang. Meski usianya masih sangat muda, Sky telah menunjukkan keberanian dan ketekunan yang luar biasa dalam mengejar impian-impian besarnya. Melalui dedikasi dan kerja keras, dia berhasil mengatasi berbagai tantangan yang muncul di dunia skateboard dan menjadi salah satu atlet muda bertalenta yang menginspirasi banyak orang di seluruh dunia. Kisahnya mengajarkan kita untuk tidak pernah menyerah dan selalu berani mencoba hal-hal baru, apapun hambatannya. Kamu keren!