Jakarta, IDN Times - Direktur Logistik dan Paddock FEO (Formula E Operation) Barry Mortimer berkata, cuaca panas akan jadi tantangan bagi para pembalap di gelaran Formula E 2023 Jakarta. Hal itu bisa berpengaruh terhadap kondisi mobil.
"Cuaca dan suhu panas akan jadi tantangan terberat bagi para pembalap di Formula E 2023 Jakarta ini. Suhu dan cuaca panas bisa memberikan pengaruh kepada mobil," kata Mortimer di Ancol, Kamis (31/5/2023).
Mortimer mengungkapkan, untuk mengakali suhu panas ini, beberapa pembalap bahkan sampai ada yang membawa kolam pribadi. Hal itu dilakukan agar mereka tetap bisa berkonsentrasi selama balapan di tengah suhu panas.
"Soal cuaca panas, tampak beberapa pembalap juga membawa kolam pribadi di paddock, mereka juga berusaha untuk mendinginkan diri, menjaga suhu tubuh mereka, agar mereka bisa menjalani balapan dengan lebih maksimal," kata Mortimer.
Selain cuaca dan suhu, Mortimer berkata karakteristik dari lintasan Jakarta International E-Prix Circuit juga jadi sebuah tantangan bagi pembalap. Dia melihat, sirkuit ini dipenuhi hal-hal teknikal.
"Sirkuit ini juga begitu teknis. Ada banyak tikungan tajam, dan lintasan lurus yang tidak terlalu panjang dan juga sedikit berbelok. Aspal sirkuit juga tidak terlalu mulus, tetapi tantangan terbesarnya memang suhu," kata Mortimer.
Indonesia dipastikan bakal menggelar dua seri balapan alias double header Formula E musim ini. Ajang bergengsi itu dijadwalkan akan berlangsung di Jakarta International E-Prix Circuit, 3-4 Juni 2023 mendatang.
Indonesia bukan satu-satunya negara yang menggelar double header untuk Formula E 2023. Tercatat, ada empat negara lain yang menggelar dua seri beruntun dari balapan minim emisi ini, yakni Arab Saudi, Jerman, Italia, dan Inggris.