Red Bull Menyerah Boyong Colton Herta dari IndyCar ke Formula 1

Colton Herta  masih belum memenuhi poin superlicence

Harapan Red Bull memboyong Colton Herta ke Formula 1 pada musim 2023 harus kandas. Aturan superlicence point menjadi ganjalan pembalap asal Amerika Serikat itu untuk berkiprah di Formula 1.

Usaha Red Bull bernegosiasi dengan FIA untuk memberi pengecualian superlicence kepada Colton Herta pun menemui jalan buntu. Alhasil, Red Bull memilih meninggalkan rencana tersebut untuk saat ini.

1. Superlicence wajib dimiliki pembalap yang ingin berkiprah di Formula 1

Red Bull Menyerah Boyong Colton Herta dari IndyCar ke Formula 1kondisi pada lap pertama GP Italia 2022 (twitter.com/F1)

Pembalap yang ingin berkiprah di Formula 1 wajib memiliki superlicence. Lisensi ini ibarat surat izin mengemudi (SIM) yang kita perlukan untuk bisa berkendara di jalanan.

Sama seperti halnya kepolisian yang mengeluarkan SIM, pada ajang Formula 1 ada badan yang memberikan superlicence kepada pembalap, yaitu FIA. Tentu ada syarat-syarat yang harus dipenuhi seorang pembalap jika ingin mendapat superlicence, yakni

  • berusia minimal 18 tahun ketika akan berkompetisi pada balapan pertama Formula 1;
  • telah memiliki lisensi kompetisi internasional Grade A;
  • memiliki lisensi berkendara (SIM) yang valid di negara yang terdaftar sebagai kewarganegaraan pembalap;
  • menuntaskan minimal 80 persen dari dua musim penuh dalam kejuaraan berjenis single-seater;
  • mengumpulkan akumulasi minimal 40 poin superlicence selama tiga musim balap dari berbagai ajang balap yang diikuti dan terdaftar di FIA; dan
  • menuntaskan 300 kilometer dalam mobil Formula 1 yang representatif selama tidak lebih dari dua hari, baik sebagai bagian dari sebuah sesi Formula 1 secara resmi maupun tes bersertifikasi otoritas balap nasional.

2. Colton Herta sudah mengumpulkan 32 poin, kurang 8 poin dari yang sudah ditentukan

Red Bull Menyerah Boyong Colton Herta dari IndyCar ke Formula 1pembalap IndyCar Colton Herta (formula1.com)

Colton Herta dalam tiga musim terakhir sudah mengumpulkan 32 poin superlicence. Itu didapatkannya setelah finis posisi ketujuh pada ajang Indycar musim 2019, posisi ketiga pada musim 2020, dan peringkat kelima musim lalu. Ia masih kurang 8 poin lagi untuk mencapai poin minimal superlicence.

Jumlah poin tersebut berdasarkan aturan yang sudah ditetapkan oleh FIA mengacu pada posisi di klasemen akhir bagi pembalap yang berkompetisi di ajang IndyCar. Adapun rincian poin superlicence yang didapat oleh pembalap IndyCar, melansir Autosport, adalah sebagai berikut.

  • Juara (posisi pertama klasemen): 40 poin
  • Posisi kedua: 30 poin
  • Posisi ketiga: 20 poin
  • Posisi keempat:  10 poin
  • Posisi kelima: 8 poin
  • Posisi keenam: 6 poin
  • Posisi ketujuh: 4 poin
  • Posisi kedelapan: 3 poin
  • Posisi kesembilan: 2 poin
  • Posisi kesepuluh: 1 poin.

Baca Juga: 7 Mantan Pembalap Formula 1 yang Musim Ini Berlaga di Formula E

3. Red Bull bergerak cepat demi Colton Herta bisa masuk Formula 1, tapi upaya itu gagal

Red Bull Menyerah Boyong Colton Herta dari IndyCar ke Formula 1Colton Herta dalam salah satu balapan IndyCar 2022 (twitter.com/ColtonHerta)

Jumlah poin superlicence Colton Herta yang belum mencukupi membuat Red Bull bergerak cepat. Mereka melakukan pembicaraan dengan FIA dengan harapan bisa memberi pengecualian untuk Colton Herta agar dapat masuk ke Formula 1.

Namun, sejumlah bos tim Formula 1 dan FIA merasa itu tidak layak memberikan pengecualian kepada Colton Herta. Pasalnya, selain belum memenuhi persyaratan poin superlicence, tidak ada kasus force majeure yang membuat Colton Herta layak mendapat keringanan.

4. Helmut Marko kecewa Red Bull gagal boyong Colton Herta ke Formula 1

Red Bull Menyerah Boyong Colton Herta dari IndyCar ke Formula 1pembalap IndyCar Colton Herta (twitter.com/ColtonHerta)

Kegagalan memboyong Colton Herta tentu disesali pihak Red Bull. Helmut Marko selaku penasihat tim mengaku kecewa atas apa yang terjadi. Ia menyebut bahwa nilai yang dimiliki oleh Colton Herta belum disadari oleh sebagian pihak.

"Mengecewakan bahwa orang-orang tidak menyadari betapa bernilai seorang pembalap berkebangsaan Amerika, khususnya seperti Colton Herta, untuk pasar Amerika yang sedang naik daun. Apalagi, Formula 1 punya tiga seri balapan di sana," kata Marko dikutip F1i.

5. Sejatinya Colton Herta direncanakan memperkuat AlphaTauri pada musim 2023

Red Bull Menyerah Boyong Colton Herta dari IndyCar ke Formula 1Pierre Gasly pada balapan GP Italia 2022 (twitter.com/AlphaTauriF1)

Sejatinya Colton Herta diproyeksi akan memperkuat AlphaTauri yang notabene adalah sister team Red Bull. Nantinya, pembalap Andretti Autosport di IndyCar itu bakal mengisi kursi balap Pierre Gasly yang santer dikabarkan merapat ke Alpine.

Meski gagal mendatangkan Colton Herta, Red Bull tetap perlu mencari alternatif pembalap yang bisa mengisi posisi di AlphaTauri. Gasly masih berpeluang untuk pergi dan menjadi tandem Esteban Ocon di Alpine.

Akan tetapi, Gasly bisa saja tetap bertahan di AlphaTauri musim depan. Toh, kontrak pembalap asal Prancis itu dengan tim masih tersisa hingga 2023. Jika kejadiannya demikian, Alpine yang harus bersiap mencari kandidat pengganti Fernando Alonso.

Baca Juga: Red Bull Resmi Perpanjang Kontrak Sergio Perez hingga 2024

Dewa Putu Ardita Darma Putera Photo Verified Writer Dewa Putu Ardita Darma Putera

Penggemar olahraga khususnya Motorsport. Untuk pertanyaan dan keperluan bisnis: dewaputu.ardita@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Atqo

Berita Terkini Lainnya