5 Fakta Aikido, Bela Diri Unik Asal Jepang

Berfokus pada pengendalian dan pengalihan kekuatan serangan

Aikido merupakan seni bela diri (martial art) modern yang berasal dari Jepang. Secara harfiah aikido diterjemahkan sebagai way of harmonizing energy atau jalan harmoni. Merupakan bela diri non ofensif dan non kompetisi yang lebih menekankan pada nilai-nilai filosofi kehidupan untuk para praktisinya tanpa menghilangkan esensi bela dirinya. Dilansir Britannica, aikido merupakan teknik bela diri yang memiliki akar dari jujutsu dalam penggunaan teknik memutar dan melempar serta mengubah kekuatan dan momentum penyerang melawan dirinya sendiri. 

Dibandingkan dengan mengadu kekuatan secara langsung, praktisi aikido yang disebut aikidoka dilatih untuk menaklukkan, bukan melukai ataupun membunuh, namun sejumlah gerakan dan tekniknya bisa saja berakibat fatal sehingga diperlukan seorang Sensei atau instruktur berpengalaman untuk memberikan arahan dalam berlatih teknik-tekniknya. Manipulasi kuncian pada persendian dan tekanan pada pusat saraf vital juga digunakan dalam tekniknya. Dalam lingkup populer aikido dikenal dari sejumlah film yang dibintangi oleh aktor Steavan Seagal yang juga merupakan praktisi bela diri aikido.

Ingin tahu lebih lanjut mengenai seni bela diri aikido? Simak lima faktanya berikut ini!

1. Diciptakan oleh Morihei Ueshiba pada awal abad ke-20

5 Fakta Aikido, Bela Diri Unik Asal Jepangpotret Morihei Ueshiba sang pencipta bela diri Aikido (Aikikai Foundation, fair use, via Wikimedia Commons)

Aikido diciptakan oleh salah satu tokoh dan legenda bela diri Jepang bernama Morihei Ueshiba yang dikenal sebagai O Sensei atau a great techer. Dari sejumlah literatur, diketahui Morihei Ueshiba berlatih dan menguasai sejumlah bela diri tradisional Jepang utamanya Daito-ryu Aikijujutsu. Daito-ryu Aikijujutsu sendiri merupakan bela diri yang memiliki akar dari teknik pedang dan pertarungan para samurai di masa lalu.

Ueshiba secara intensif berlatih Daito-ryu Aikijujutsu di bawah bimbingan Sokaku Takeda gurunya, sebelum menciptakan teknik bela dirinya sendiri, aikido. Dilansir Britannica, pada awal abad ke-20 (sekitar 1920-1930), aikido diciptakan dan dikembangkan oleh Morihei Ueshiba sebagai bela diri defensif murni yang mengikuti perkembangan jaman yang semakin memperhatikan hukum dan hak-hak individu. Tidak ada pertandingan di Aikido, meskipun dalam perkembangannya salah seorang murid Ueshiba,Tomiki Kenji menciptakan teknik aikido untuk kompetisi yang dikenal sebagai Tomiki aikido.

Aikido merupakan bela diri modern, kata do dalam aiki-do memiliki arti sebuah way atau jalan, filosofi yang lebih luas artinya dari sekedar teknik untuk pertarungan. Aikido menekankan pada penguasaan ketenangan hati dan penguasaan ego. Dalam tekniknya, aikido lebih menekankan pada bela diri tangan kosong namun dalam latihannya terkadang juga melatih teknik dengan bokken (pedang kayu) dan jo (semacam tongkat panjang). Warisan aikido dari Morihei Ueshiba diteruskan oleh para keturunannya melalui Aikikai Foundation dengan Hombu Dojonya.

2. Termasuk salah satu bela diri pertama yang diperbolehkan latihan setelah Perang Dunia II 

5 Fakta Aikido, Bela Diri Unik Asal Jepangpotret Aikidoka yang sedang mengaplikasikan teknik shihonage hanmi handachi waza (Magyar Balázs, CC BY-SA 3.0, via Wikimedia Commons)

Dilansir Aikidojournal, setelah berakhirnya Perang Dunia II di Pasifik pada tahun 1945 dengan menyerah tanpa syaratnya pasukan Jepang kepada pihak Sekutu, Supreme Commander Allied Powers (SCAP) melarang semua latihan bela diri di Jepang mulai pada tahun 1945, sehingga secara formal tidak ada lagi latihan seni bela diri Jepang di tempat-tempat umum.

Beberapa tahun berlalu, hingga pada tahun 1949 larangan terhadap latihan bela diri di Jepang perlahan-lahan mulai dicabut oleh pasukan pendudukan dan menurut sejumlah literatur yang ada, aikido termasuk salah satu seni bela diri Jepang pertama yang diperbolehkan kembali untuk berlatih. Setelahnya secara perlahan aikido mulai bangkit kembali, dan dikenal secara luas hingga menyebar ke sekitar 130 negara di dunia saat ini.

3. Aikido menggunakan sistem tingkatan yang serupa dengan kurikulum seni bela diri Jepang lainnya

5 Fakta Aikido, Bela Diri Unik Asal Jepangpotret suasana latihan di Aikido Hombu Dojo, Tokyo (aikikai.or.jp)

Sebagai salah satu seni bela diri yang berasal dari Jepang, aikido memiliki jenjang sistem tingkatan (grading) yang serupa dengan kurikulum seni bela diri asal Jepang lainnya seperti pada judo dan karate. Setiap tingkatan dilalui dengan evaluasi dan ujian kenaikan tingkat. Untuk dojo-dojo aikido yang berafiliasi pada Aikikai Hombu Dojo, tingkatan praktisi aikido atau aikidoka terbagi atas tingkatan kyu dari kyu-6 hingga kyu-1dan tingkatan dan dari dan-1 (shodan) hingga dan-10 (judan).

Secara umum, dalam aikido kyu-6 hingga kyu-4 mengenakan sabuk berwarna putih, kyu-3 hingga kyu-1 mengenakan sabuk berwarna coklat dan aikidoka yang telah mencapai tingkatan dan mengenakan sabuk berwarna hitam. Selain tingkatan sabuk, terdapat pakaian unik yang dikenal sebagai hakama yang juga dikenakan oleh praktisi aikido.

Dilansir Aikidojournal, dalam sejarahnya hakama merupakan celana tradisional Jepang yang awalnya dikenakan di atas kimono oleh para bangsawan dan samurai di masa lalu hingga kemudian dikenakan oleh para praktisi bela diri Jepang ketika berlatih. Secara tradisi, di dalam aikido, utamanya pada dojo yang berafiliasi pada Aikikai Hombu Dojo, hakama dikenakan oleh aikidoka wanita yang telah mencapai tingkat kyu-3 (sabuk coklat) dan dikenakan oleh aikidoka pria yang telah mencai tingkat dan-1 (sabuk hitam).

Baca Juga: 6 Perguruan Pencak Silat di Indonesia, Tertua PSHT!

4. Bela diri yang relatif aman bagi mereka yang telah memasuki usia senior

5 Fakta Aikido, Bela Diri Unik Asal Jepangilustrasi latihan Aikido untuk mereka yang telah berusia senior (sixtyandme.com)

Aikido merupakan salah satu bela diri yang relatif aman bagi mereka yang telah memasuki usia senior, tentu saja dengan sejumlah penyesuaian dalam teknik di bawah arahan Sensei berpengalaman agar lebih aman bagi mereka untuk berlatih karena tujuan utama mereka dalam berlatih tentu saja manfaat kesehatannya. Dilansir Sixtyandme, dalam sebuah wawancara dengan aikidoka yang telah berusia senior, di luar manfaat fisik berlatih aikido, jelas bahwa latihan aikido telah membantunya dalam banyak aspek kehidupannya.

Untuk para aikidoka yang telah berusia senior, selain mencegah kepikunan, pola latihan aikido sangat membantu dalam melatih keseimbangan, posisi duduknya (seiza) juga membantu dalam menjaga postur tubuh. Selain itu, salah satu hal yang paling ditakuti di usia senior adalah jatuh karena terpeleset, berlatih aikido juga dapat melatih reflek mereka agar tetap aman ketika jatuh terpeleset, biasanya dalam latihan aikido ditekankan untuk sebisa mungkin melindungi kepala belakang dari benturan ketika latihan jatuh.

5. Bela diri yang kaya akan filosofi hidup sehari-hari tanpa kehilangan esensi bela dirinya

https://www.youtube.com/embed/NkqAPQH4uOk

Aikido dikenal sebagai bela diri yang kaya akan filosofi tanpa kehilangan esensi dasar bela dirinya. Dalam berlatih simulasi tekniknya, para aikidoka seringkali harus jatuh bangun karena aplikasi teknik kuncian, lemparan ataupun bantingan, namun para aikidoka tersebut harus cepat kembali bangun sebagai filosofi harus selalu tangguh dalam menjalani kehidupan. Ketika pertama kali berlatih di atas matras, aikidoka akan belajar teknik jatuh secara aman yang disebut ukemi, teknik ini tidak hanya berguna di latihan, namun berguna untuk kehidupan sehari-hari ketika jatuh terpeleset umpamanya.

Selain itu dalam latihan aplikasi teknik penguncian sendi, para aikidoka bisa merasakan sakit karena sendi dikunci, rasa sakit tersebut dapat mengingatkan para aikidoka untuk sebisa mungkin tidak menyakiti hati seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu aikido dalam latihannya juga mengajarkan ketulusan, disiplin dan yang terpenting adalah penguasaan ego untuk menjadi orang yang rendah hati dalam kehidupan sehari-hari.

Selain kemampuan membela diri, berlatih bela diri aikido memberikan manfaat yang besar baik yang dapat dilihat seperti kesehatan dan perbaikan postur tubuh maupun manfaat yang tak terlihat seperti: meningkatnya rasa percaya diri, mental yang kuat, perbaikan suasana hati, dan lain sebagainya. Apakah kamu tertarik untuk berlatih bela diri aikido ini?

Baca Juga: 6 Perguruan Pencak Silat di Indonesia, Tertua PSHT!

Dodi Wijoseno Photo Verified Writer Dodi Wijoseno

Penyuka Sejarah, mountain hiking dan olah raga

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya