Ducati Jadi Pabrikan MotoGP Paling Konsisten pada Paruh Pertama Musim

Musim ini Ducati mengandalkan tiga jenis mesin. Ada yang menggunakan Desmosedici GP21, GP22, dan GP22 hybrid. Hasilnya cukup merata pada setiap Grand Prix.

Pada sebelas balapan yang dihelat sepanjang musim ini, paling tidak ada satu pembalap Ducati yang berdiri di podium, tak peduli jenis mesin yang digunakan. Beberapa bahkan merebut kemenangan. Siapa saja mereka?

Ducati sukses merebut 6 kemenangan selama paruh pertama musim. Itu semua berkat Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) dan Enea Bastianini (Gresini Racing) yang masing-masing merebut 3 kemenangan.

Sebagai catatan, Bagnaia mengandalkan GP22 hybrid sementara Bastianini memacu GP21. Tak hanya saat balapan, pada sesi kualifikasi pun Ducati berjaya.

Secara total mereka mengamankan 8 pole position. Bagnaia rebut 4 pole position. Jorge Martin (Pramac Racing) raih 2 pole position. Sedangkan Johann Zarco (Pramac Racing) dan Fabio "Diggia" Di Giannantonio (Gresini Racing) masing-masing sekali jadi pole sitter.

Pembalap Ducati yang meraih podium pun merata. Artinya tak cuma pembalap yang itu-itu saja yang sukses menaklukkan balapan. Selain Luca Marini (Mooney VR46 Racing Team) dan Diggia, 6 pembalap Ducati pernah naik podium.

Bagnaia dan Bastianini jelas merebut kemenangan. Jack Miller (Ducati Lenovo), Johan Zarco, Jorge Martin, dan Marco Bezzecchi (Mooney VR46 Racing Team) pernah podium.

Berkat hasil apik dari setiap pembalapnya, Ducati memuncaki klasemen sementara konstruktor. Pabrikan Borgo Panigale mengemas 246 poin.

Mereka unggul cukup jauh dari Yamaha yang menempati satu peringkat di bawahnya. Pabrikan Iwata baru mengoleksi 172 poin.

Meski Luca Marini belum merebut podium, hasil terbaik Marini adalah finis pada posisi ke-5 di Sachsenring. Diggia pun mulai menunjukkan taringnya sebagai rookie lantaran pernah rebut pole position.

Untuk para pembalap Ducati yang podium, berikut ini daftar lengkapnya:

• GP Qatar - Bastianini (P1);
• GP Indonesia - Zarco (P3);
• GP Argentina - Martin (P2);
• GP Amerika Serikat - Bastianini (P1), Miller (P3);
• GP Portugal - Zarco (P2);
• GP Spanyol - Bagnaia (P1);
• GP Prancis - Bastianini (P1), Miller (P2);
• GP Italia - Bagnaia (P1);
• GP Catalunya - Martin (P2), Zarco (P3);
• GP Jerman - Zarco (P2), Miller (P3);
• GP Belanda - Bagnaia (P1), Bezzecchi (P2).

Ducati masih penasaran untuk merebut gelar titel juara dunia pembalap. Dari 8 penggawanya musim ini, mungkinkah ada 1 rider yang mampu mewujudkannya? Apakah Bagnaia, atau mungkin Zarco? Kita tunggu saja di akhir musim nanti!