Gagal di BAC 2019, Penampilan 4 Tunggal Putri Indonesia Dievaluasi

Tanggapan Minarti Timur terhadap penampilan Gregoria, dkk

Penampilan tunggal putri Indonesia di ajang Badminton Asia Championships 2019 kurang menunjukkan hasil yang gemilang. Pasalnya, dari keempat wakil tunggal putri Indonesia yang bertanding, semuanya mengalami kekalahan.

Ruselli Hartawan, Fitriani, Choirunnisa dan Gregoria Mariska Tunjung harus mengakui keunggulan lawannya masing-masing.

Ruselli dan Fitriani terhenti di babak pertama, sementara Choirunnisa dan Gregoria terhenti di babak kedua Badminton Asia Championships 2019.

Melihat anak didiknya mendapatkan hasil yang kurang maksimal, Minarti Timur selaku Asisten Pelatih Tunggal Putri memberikan evaluasi terhadap penampilan anak didiknya.

Dilansir dari badmintonindonesia.org, begini evaluasi penampilan 4 tunggal putri Indonesia di Badminton Asia Championships 2019.

1. Minarti menilai penampilan Ruselli terlalu terburu-buru

Gagal di BAC 2019, Penampilan 4 Tunggal Putri Indonesia Dievaluasiinstagram.com/badminton.ina

Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia, Ruselli Hartawan harus terhenti di babak pertama Badminton Asia Championships 2019 setelah ditaklukkan oleh wakil Korea, Kim Ga Eun dua set langsung 12-21, 19-21.

"Ruselli Hartawan diawal main terlalu terburu-buru. Bola (shuttle cock) pengembaliannya banyak yang keluar dan mati sendiri. Saat game kedua, penampilannya sudah lumayan. Tapi saat poin kritis kurang sabar. Serangannya kurang akurat dan malah menjadi bumerang," kata Minarti Timur yang dilansir dari badmintonindonesia.org.

2. Fitriani dinilai tidak tampil dalam performa terbaiknya

Gagal di BAC 2019, Penampilan 4 Tunggal Putri Indonesia Dievaluasiinstagram.com/badminton.ina

Fitriani terhenti di babak pertama Badminton Asia Championships 2019 setelah ditaklukkan oleh Soniia Cheah (Malaysia) dua set langsung dengan skor 12-21, 10-21.

Minarti Timur menyebut Fitriani tidak tampil dalam performa terbaiknya kala menghadapi Soniia Cheah. Pasalnya dari tiga turnamen sebelumnya, mereka bermain cukup ramai hingga tiga game. Namun di BAC 2019 ini, Fitriani kalah cukup telak.

"Dia (Fitriani) kurang cepat dalam mengantisipasi dan adaptasi terhadap bola yang berat. Sementara lawan (Soniia Cheah) bisa langsung in dari awal. Lawan juga bermain bagus sehingga Fitri tidak bisa keluar dari tekanan," kata Minarti Timur yang dilansir dari Badmintonindonesia.org.

Minarti juga mengatakan bahwa Fitriani tidak bisa mengembangkan permainannya. Fitriani diharapkan bisa fokus untuk persiapan sebelum pertandingan dan pola permainan yang akan dia terapkan. Selain itu kepercayaan diri Fitriani juga harus ditingkatkan.

Baca Juga: Tersisa 2 Wakil Bertarung di Semifinal BAC 2019, Ayo Indonesia!

3. Choirunnisa perlu menambah kecepatan, kekuatan dan fokus di poin-poin akhir

Gagal di BAC 2019, Penampilan 4 Tunggal Putri Indonesia Dievaluasiinstagram.com/badminton.ina

Berhasil mengalahkan Lee Ying Ying di babak pertama, langkah Choirunnisa atau yang akrab disapa Nisa harus terhenti di babak kedua Badminton Asia Championships 2019 setelah ditaklukkan oleh unggulan 4 asal India, Pusarla V. Sindhu 15-21, 19-21.

Minarti menyebut bahwa Nisa bisa mengeluarkan apa yang sudah dilatih dan bisa mengalahkan Lee Ying Ying secara straight game. Padahal lawan yang dihadapinya (Lee Ying Ying) juga pemain yang bagus. Saat menghadapi Sindhu, Nisa juga bisa memberikan perlawanan.

"Hal ini bisa menjadi pengalaman yang berharga bagi Nisa karena bertanding dengan tunggal putri top 10 dunia. Namun Nisa perlu menambah kecepatan, kekuatan serta fokusnya di poin-poin akhir. Nisa juga perlu menambah jam terbang," kata Minarti yang dilansir dari Badmintonindonesia.org.

4. Gregoria harus lebih kuat dan lincah di lapangan

Gagal di BAC 2019, Penampilan 4 Tunggal Putri Indonesia Dievaluasiinstagram.com/badminton.ina

Langkah Gregoria Mariska Tunjung terhenti di babak kedua Badminton Asia Championships 2019 setelah dihadang oleh unggulan pertama, Chen Yufei 21-15, 14-21, 15-21.

"Penampilan Gregoria lumayan bagus, saat game pertama dia bisa mengeluarkan permainannya. Namun di game kedua saat lawan (Chen Yufei) mempercepat permainannya, Gregoria terus tertekan. Di game terakhir Gregoria lebih bisa mengimbangi lawan, tapi lawan (Chen Yufei) lebih percaya diri dan terus menekan. Gregoria harus lebih kuat dan lincah di lapangan," tutur Minarti Timur yang dilansir dari Badmintonindonesia.org.

Baca Juga: 3 Fakta Menarik di Semifinal BAC 2019, Jalan Unggulan Teratas Mulus

Dwi Yuliati Photo Verified Writer Dwi Yuliati

Reading | Writing | Badminton Lovers

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Indra Zakaria

Berita Terkini Lainnya