Luis Figo (jersey putih) saat berduel dengan Luis Enrique (belakang). (realmadrid.com)
Sejarah El Clasico dapat ditarik ke tahun 1920-an. Laga Real Madrid vs Barcelona terjadi pada Februari 1929 atau dua minggu setelah LaLiga pertama digelar. Saat itu, laga berlangsung di Stadion Les Corts milik Barcelona. Sayangnya, para cules harus kecewa lantaran tim kebanggaannya harus kalah 1-2 oleh Real Madrid.
Istilah El Clasico bisa dibilang baru lahir pada 1940-an, yaitu setelah sejumlah laga sengit antara keduanya. Salah satunya hasil imbang 5-5 di Les Corts pada 1943.
Pada era 1960-an, Barcelona seakan dihantui oleh pemain andalan Madrid, Di Stefano yang menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang El Clasico. Saat itu, dia mencetak 14 gol dari 20 pertandingan.
Namun era 1970-an, Johan Cruyff sukses mengangkat kembali persaingan Barcelona atas publik Los Blancos. Salah satu El Clasico yang selalu diingat cules adalah kemenangan 5-0 atas Real Madrid pada 1974. Kemenangan itu juga tidak terlepas dari peran penting Johan Cruyff.
Pada era 2000-an, El Clasico dihiasi dengan hadirnya Ronaldinho sebagai pemain sentral yang mendukung permainan cantik Barcelona. Pada El Clasico November 2005, Ronaldinho mencetak gol indah dengan berlari meliuk melewati sejumlah pemain Madrid sebelum menjebloskan gol ke gawang Casillas.