Empat Gelar Sukses Diraih Ducati di MotoGP Malaysia, Apa Saja Itu?

Ducati menuntaskan GP Malaysia dengan perasaan bahagia. Mereka meraih kemenangan dalam balapan yang digelar di Sepang International Circuit pada Minggu (23/10/2022) siang WIB lewat Francesco Bagnaia.
Selain itu, pabrikan asal Italia tersebut juga membawa pulang empat gelar di kelas MotoGP. Lantas apa saja gelar yang sukses dikunci oleh perwakilan Ducati di GP Malaysia?
1. Pembalap independen terbaik direbut oleh Enea Bastianini

Keberhasilan Enea Bastianini finis runner-up pada balapan GP Malaysia tak hanya menipiskan jaraknya dengan Aleix Espargaro di klasemen pembalap. Tambahan 20 poin yang didapat pembalap Gresini Racing itu juga mengantarkannya merengkuh gelar pembalap independen terbaik musim 2022.
Ia sudah mengumpulkan 211 poin. Pesaing terdekatnya dalam kategori tersebut adalah Johann Zarco. Dalam balapan kali ini, Zarco hanya meraup 7 poin usai finis di posisi kesembilan.
Oleh karena itu, Enea Bastianini kini unggul 45 poin dari Zarco. Secara matematis, jarak poin tersebut tak bisa dikejar lagi karena poin maksimal yang bisa didapat pada balapan di Valencia nanti adalah 25 poin.
2. Gelar tim independen terbaik berhasil dibawa pulang Prima Pramac Racing

Meski gagal raih gelar pembalap independen terbaik, poin yang didapat Zarco sudah cukup untuk Prima Pramac Racing menyabet gelar tim independen terbaik musim 2022 di MotoGP Malaysia. Total poin yang sudah didapat sebesar 302 poin.
Gresini Racing yang berada di belakang Prima Pramac Racing memang mendapat tambahan 20 poin berkat Enea Bastianini yang finis runner-up saat balapan. Akan tetapi, jarak poin kedua tim kini menjadi 68 poin.
Sementara itu, poin yang bisa didapat saat GP Valencia nanti adalah 45 poin jika dua pembalap dalam satu tim bisa finis di posisi pertama dan kedua. Ini menjadi kedua kalinya secara beruntun Pramac Racing meraih gelar tim independen terbaik.
Pada musim 2021 lalu, tim yang dikepalai Paolo Campinoti sukses berada di depan tim independen lainnya usai mengumpulkan 288 poin. Mereka berhasil unggul 142 poin dari LCR Honda yang harus puas berada di posisi runner-up.
3. Ducati Lenovo Team keluar sebagai tim terbaik musim 2022
Selain Prima Pramac Racing, Ducati Lenovo Team juga sukses membawa pulang gelar juara dua kali berturut-turut. Bedanya, tim yang diperkuat Francesco Bagnaia dan Jack Miller itu menyandang status sebagai tim terbaik musim 2022.
Tim utama Ducati itu berada di pucuk klasemen tim dengan perolehan 447 poin. Pesaing terdekat mereka, yaitu Aprilia Racing tertinggal 113 poin. Jarak sejauh itu tentu tak akan mungkin dikejar pada balapan pemungkas di Valencia nanti.
Pada musim 2021 lalu, Ducati Lenovo Team keluar sebagai tim terbaik usai mengasapi Monster Energy Yamaha lewat keunggulan 53 poin. Saat itu, penentuan gelar juara terjadi pada GP Valencia karena kedua tim terpaut 28 selepas GP Algarve.
4. Francesco Bagnaia rengkuh gelar BMW M Award, gelar apakah itu?

Francesco Bagnaia juga menambah daftar gelar yang diperoleh Ducati pada pekan balap di Sepang. Pembalap asal Italia itu mampu meraih BMW M Award setelah mengoleksi 285 poin di klasemen kategori penghargaan tersebut. Bagnaia unggul 28 poin dari Jorge Martin.
Mungkin dari kalian ada yang bertanya-tanya, apa itu BMW M Award? Itu adalah kategori penghargaan bagi pembalap dengan hasil kualifikasi terbaik. Mekanisme pemberian poin pada BMW M Award sama persis seperti poin hasil balapan.
Hanya 15 pembalap tercepat dalam sebuah kualifikasi saja yang bisa mendapat poin pada tiap pekan balap. Pembalap yang berhasil meraih pole position akan mendapat 25 poin.
Sejauh ini, Bagnaia sudah lima kali pole position pada musim 2022. Ia start dari posisi terdepan pada GP Spanyol, Prancis, Jerman, Belanda, dan Aragon.
Dilansir Bimmer Life, peraih gelar BMW M Award akan memperoleh satu unit mobil BMW M3 Competition Touring. Wah, Bagnaia dapat mobil baru, nih!
5. Satu gelar masih harus diperebutkan pada balapan GP Valencia

Ducati total sudah meraih enam titel dari tujuh gelar yang bisa direngkuh pada musim 2022. Sebelumnya, Ducati sudah memastikan gelar juara konstruktor serta Rookie of The Year lewat Marco Bezzecchi.
Kini, satu gelar juara masih diperebutkan pada balapan terakhir di Valencia. Gelar tersebut adalah juara dunia pembalap. Francesco Bagnaia kini berada di atas angin dengan keunggulan 23 poin dari Fabio Quartararo.
Jika Bagnaia mampu meraih gelar tersebut, maka Ducati sukses sapu bersih semua kategori di kelas utama. Besar kemungkinan Ducati berpesta pora di Valencia andai Bagnaia finis minimal di posisi ke-13. Namun, pembalap bernomor motor 63 itu tetap akan mengincar kemenangan demi menyempurnakan gelar yang diperolehnya.
Tentu kita akan menjadi saksi apakah Bagnaia bisa menuntaskan dahaga Ducati yang belum pernah lagi merebut gelar juara dunia pembalap sejak terakhir kali pada 2007 lewat Casey Stoner. Semua akan terjawab di GP Valencia!