Enea Bastianini Ungkap Perasaan saat Ducati Pilih Marc Marquez

Enea Bastianini menjalani musim kedua bersama tim pabrikan Ducati di MotoGP 2024. Namun, kebersamaan mereka akan berakhir pada akhir musim. Hal tersebut tak lepas dari keputusan Ducati yang memilih Marc Marquez sebagai tandem Francesco Bagnaia pada 2025.
Bastianini menyampaikan perasaannya terkait langkah yang diambil Ducati. Ia terkejut karena Marc Marquez yang mendapat kursi di tim pabrikan. Bastianini mengira pertarungan perebutan posisi hanya melibatkan dirinya dan Jorge Martin.
1. Enea Bastianini tak mengira Ducati memilih Marc Marquez

Susunan pembalap tim pabrikan Ducati untuk MotoGP 2025 telah ditetapkan pada awal Juni 2024. Marc Marquez resmi menjadi rekan setim Francesco Bagnaia musim depan dengan terikat kontak berdurasi 2 musim. Itu membuat kakak kandung Alex Marquez tersebut akan berada di tim pabrikan Ducati hingga pengujung 2026.
Sebelumnya, Jorge Martin menjadi pembalap yang berpeluang besar mendapat kursi balap di tim pabrikan Ducati. Performa selama memperkuat Pramac Racing, terutama pada 2024 ini, menjadi salah satu aspek yang memperbesar peluang Martin merapat ke tim pabrikan asal Italia tersebut. Nyatanya, Ducati lebih memilih Marc Marquez dan merelakan Martin bergabung dengan Aprilia Racing.
Situasi tersebut membuat Enea Bastianini bersuara. Ia mengaku tak menyangka Ducati mengambil keputusan memilih Marc Marquez sebagai rekan duet Bagnaia. Bahkan, Bastianini berpikir perebutan kursi di tim pabrikan mengerucut kepada dirinya dan Jorge Martin.
“Aku tidak mengira hal tersebut. Aku tidak membayangkan pilihan ini. Aku pikir itu lebih berupa pertarungan 'internal' antara diriku dan Martin,” kata Bastianini dilansir Sky Sports Italia.
2. Enea Bastianini sempat memikirkan opsi pindah ke Aprilia sebelum memilih KTM Tech3
Langkah Ducati memilih Marc Marquez membuat Enea Bastianini mengambil tindakan. Ia mencari tim lain guna mengamankan posisi di kejuaraan musim depan. Bastianini akhirnya merapat ke Red Bull KTM Tech3 dan bakal bertandem dengan Maverick Vinales.
Bastianini sejatinya tergoda untuk pindah ke Aprilia. Namun, pilihan jatuh kepada Tech3. Pembalap berusia 26 tahun itu akan reuni dengan Alberto Giribuola. Giribuola pernah menjadi kepala kru Bastianini pada 2021—2022.
“Aku juga tergoda oleh opsi Aprilia. Namun, aku pada akhirnya memilih kembali ke mantan kepala teknisiku dengan motor yang sangat kompetitif. Kami tak harus memulai dari awal karena kami tahu satu sama lain dengan baik. Aku percaya ini bisa menjadi nilai tambah,” jelas Bestia.
3. Enea Bastianini yakin Marc Marquez dan Francesco Bagnaia bisa berduet dengan baik

Keberadaan Marc Marquez di garasi tim pabrikan Ducati bakal menjadi tantangan untuk Francesco Bagnaia. Itu berkaca dari performa Marc Marquez bersama Gresini Racing yang terbilang oke pada 2024 ini. Marquez mampu beradaptasi dengan cepat saat menunggangi Desmosedici GP23. Bahkan, ia menduduki posisi ketiga dalam klasemen pembalap sementara per pertengahan 2024.
Di sisi lain, Ducati juga perlu memikirkan siasat mengatur suasana garasi. Sebab, kedua pembalap berpotensi bersaing ketat untuk kontestasi gelar juara musim depan. Akan tetapi, Enea Bastianini yakin Marc Marquez dan Francesco Bagnaia bisa berdampingan dengan baik.
“Aku pikir Marc dan Bagnaia adalah dua orang yang sangat cerdas. Mereka akan mengetahui cara hidup berdampingan dengan cara terbaik,” ucap Bastianini dikutip Crash.
Enea Bastianini sendiri menduduki posisi keempat dalam klasemen pembalap dengan koleksi 155 poin pada paruh musim. Capaian terbaiknya adalah finis kedua saat main race GP Portugal dan Italia. Akankah Bastianini meraih kemenangan pada paruh kedua MotoGP 2024? Menarik untuk dinantikan bersama.