Fabio Quartararo Bermimpi Jadi Seperti Valentino Rossi

Satu per satu mimpi Fabio Quartararo jadi kenyataan. Ia berhasil menjadi juara dunia MotoGP. Apalagi, ia juara dengan motor Yamaha setelah menggantikan posisi Valentino Rossi.
Meski telah bergelar juara dunia, Quartararo masih punya mimpi yang ingin diwujudkan. Salah satunya adalah menjadi seperti Valentino Rossi.
1. The Doctor adalah idola dari Fabio Quartararo

Sudah menjadi rahasia umum bahwa Fabio Quartararo mengidolakan Valentino Rossi. Karena melihat aksi The Doctor di lintasan balap, Quartararo kecil bercita-cita jadi pembalap MotoGP.
Mimpi ini terwujud pada 2019 ketika ia menjadi pembalap tim satelit Yamaha. Ia bahkan berbagi trek dengan idolanya. Pada 2021, El Diablo mencapai mimpinya yang lain, ia berhasil menjadi juara dunia MotoGP.
“Kami sudah mengambil langkah pertama, tapi targetku adalah menjadi seperti Valentino (Rossi),” kata Quartararo dikutip Tuttomotori Web.
2. Quartararo sempat khawatir saat menggantikan Valentino Rossi

Kesempatan menjadi juara dunia terbuka lebar saat Quartararo bergabung dengan tim pabrikan Yamaha. Awalnya, ia mengaku sempat khawatir ketika menggantikan posisi Rossi.
“Bukan karena mengambil tempat Valentino (Rossi), karena kamu tidak dapat mengambil posisi seorang seperti dia, tapi dengan pertukaran tim antara aku dan dia, aku sedikit khawatir dengan reaksi para penggemarnya. Sebaliknya, aku sangat senang ketika melihat mereka juga bersorak untukku,” kata Quartararo.
3. Bertekad mempertahankan gelar juara dunia

Tidak semua pembalap mampu menjadi juara dunia MotoGP. Kini, setelah menjadi juara dunia, tujuan Quartararo adalah mempertahankan gelar itu, terutama dari rider Ducati. Karena itu, Yamaha memiliki banyak pekerjaan rumah.
“Bagiku, ini adalah mimpi yang hanya sedikit pembalap dapat mewujudkannya. Karena pada akhirnya, jumlah mereka yang menjadi juara dunia MotoGP sangat sedikit. Jadi, sukses menjadi juara dunia bagiku mengurangi tekanan, aku tahu bahwa mengulangi kesuksesan ini akan sulit, tapi yang paling penting adalah mengerti bagaimana melakukannya,” jelas El Diablo.
4. Quartararo menekan Yamaha agar bisa meracik motor yang kompetitif

Untuk mempertahankan gelarnya, Quartararo jelas menghadapi banyak kompetisi. Musim 2022 nanti ia akan berhadapan dengan para pembalap rookie yang hebat. Selain itu, tantangan terberat akan datang dari para rider Ducati, terutama Francesco Bagnaia.
Ducati telah terbukti bisa menjadi motor yang paling kompetitif. Di balapan terakhir musim ini, pembalap Ducati mampu merebut semua posisi podium. Quartararo tahu bahwa jika ingin mempertahankan gelarnya, Yamaha harus bisa secepat Ducati.
“Mereka (Yamaha) harus bekerja tujuh hari seminggu dan 24 jam sehari. Kami punya banyak pekerjaan, aku sudah memberi banyak tekanan pada mereka. Sangat penting untuk bekerja dengan baik, karena kami juga melihat di Valencia, di sirkuit yang sangat positif bagi kami, semua yang berdiri di podium berwarna merah (Ducati). Jadi, memang ada sesuatu yang harus diperbaiki,” ungkap pembalap Prancis ini dikutip Tuttomotori Web.
5. Quartararo masih perlu diyakinkan apakah akan bertahan di Yamaha atau tidak

Kontrak kebanyakan pembalap MotoGP akan berakhir pada 2022, termasuk Quartararo. Sempat beredar rumor ia akan bergabung dengan Honda, meski Quartararo sendiri tidak mengiyakan atau membantahnya. Singkatnya, Yamaha harus waspada jika masih ingin juara dunia ini berbagung.
“Aku tidak ingin berbicara terlalu cepat tentang itu. Kita masih berada di tahun 2021 dan sudah berbicara tentang 2023, 2024. Aku menikmati waktu. Tapi aku ingin bertahap, itu terlalu awal untuk berbicara tentang apa yang akan terjadi nanti,” jelas Quartararo mengenai masa depannya.
Setelah bergelar juara dunia, Fabio Quartararo menjadi pembalap papan atas di MotoGP. Tentu Quartararo masih sangat jauh untuk menjadi seorang Valentino Rossi. Tapi, jika ia terus mempertahankan konsistensinya, bukan tidak mungkin ia akan menyusul prestasi dari idolanya tersebut.