Fabio Quartararo Narsis Usai Kuasai MotoGP Portugal

26 Apr 2022, 16:46 WIB

Joan Mir dan Fabio Quartararo (motogp.com)

Jakarta, IDN Times - Fabio Quartararo menorehkan catatan apik di MotoGP Portugal. Meski start dari posisi tujuh, dia sukses membalikkan keadaan dan berhasil finis di posisi pertama. Dia pun mengungguli Johann Zarco dan Aleix Espargaro.

Atas keberhasilannya ini, Quartararo pun tak luput memuji dirinya sendiri. Di tengah segala keterbatasan yang ada, dia mampu memacu motornya dalam kecepatan tertinggi dan pada akhirnya, sukses masuk podium di Portugal.

"Sejujurnya, tak ada yang baru dalam gaya membalap saya. Saya membalap seperti seri-seri sebelumnya. Namun, saya harus memuji diri sendiri karena benar-benar kuat di sini (Portugal)," ujar Quartararo, dilansir Crash.

1. Kunci kemenangan Quartararo ada di tikungan terakhir

pembalap Monster Energy Yamaha Fabio Quartararo (motogp.com)

Quartararo menyebut, kunci kemenangannya di balapan MotoGP Portugal ada di tikungan terakhir. Dengan karakter trek yang disukai, dia mampu menorehkan kecepatan tertinggi di tikungan terakhir dan mengungguli pembalap-pembalap lain.

"Trek ini benar-benar saya sukai dan cengkeramannya bagus. Di tikungan terakhir, saya mencatatkan kecepatan yang bagus dan pada akhirnya unggul atas pembalap lain tanpa harus terjatuh," tutur Quartararo.

2. Kemenangan yang spesial bagi Quartararo

Fabio Quartararo, juara dunia MotoGP 2021 dari tim pabrikan Yamaha (motogp.com)

Bagi Quartararo, kemenangan di Portugal ini terasa spesial. Setelah harus puas finis di posisi delapan dan tujuh di MotoGP Argentina dan Amerika Serikat, akhirnya dia bisa mendapatkan hasil positif. Usaha kerasnya terbayar dengan hasil ini.

"Jenis-jenis balapan macam inilah (sempat tertinggal, lalu jadi juara) yang terkadang membuat seseorang senang. Kemenangan ini pun terasa spesial bagi saya, dan tentunya sangat emosional," ujar pembalap asal Prancis itu.

3. Rasa lapar Fabio Quartararo yang terjaga

Fabio Quartararo (motogp.com)

Berkat kemenangan ini juga, Quartararo merasa ada rasa lapar dalam dirinya yang terjaga. Rasa lapar itu berkaitan dengan keinginannya untuk terus menjadi yang terdepan di setiap balapan, dan menjadi juara lagi di akhir musim nanti.

"Ketika seorang pembalap memenangkan balapan, maka akan ada rasa lapar dalam dirinya. Sekarang, saya siap untuk bersaing lagi memenangi gelar juara MotoGP musim ini," ujar Quartararo.