Jakarta, IDN Times - Euforia jelang laga Timnas Indonesia melawan China pada laga lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia ikut dirasakan oleh para pebulu tangkis nasional. Atlet ganda putra Indonesia, Fajar Alfian, juga tersert dalam atmosfer tersebut.
Atlet asal Bandung, Jawa Barat tersebut optimistis Timnas bisa menang atas China. Fajar yakin, Pasukan Garuda membuka asa buat lolos ke Piala Dunia 2026, lewat berbagai skenario yang ada.
Fajar bahkan berani menyebut skor saat memprediksi hasil Timnas versus China. Atlet yang juga Bobotoh (sebutan fans Persib Bandung), memperkirakan Timnas menang dengan skor 2-1.
"Optimistis Timnas menang dong, harus! Skornya 2-1," kata Fajar ditemui IDN Times di Istora Senayan, Jakarta pada Rabu (4/6/2025) usai memenangkan laga 32 besar Indonesia Open 2025.
Timnas memiliki dua jalur lolos ke Piala Dunia 2026. Pertama, adalah jalur tersulit dengan Timnas finis sebagai runner up. Situasi ini bisa terjadi jika Timnas menang atas China dan Jepang. Tapi, di sisi lain, Jepang harus bisa mengalahkan Australia dan Arab Saudi imbang melawan Bahrain dan kalah dari Australia.
Skema lainnya adalah dengan menang atas China dan berharap Bahrain imbang atau bahkan kalah atas Arab Saudi. Dengan skenario ini, Timnas bisa lolos lewat putaran keempat.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, dan pelatih Timnas, Patrick Kluivert ternyata memiliki target yang sama untuk Timnas Indonesia, jelang laga lawan China dan Jepang pada 5 dan 10 Juni mendatang. Mereka sepakat Timnas wajib raih tiga poin.
Ketika diwawancarai di Bali, Kluivert menyebut ingin sapu bersih di dua laga lawan China dan Jepang. Namun, dia tidak memungkiri target itu sulit diraih, lantaran keduanya merupakan lawan kuat bagi Indonesia.
"Tentu saja, kemenangan yang kami targetkan, dan berusaha meraih enam poin. Namun, semua orang tahu kalau dua negara yang akan kami lawan tak mudah," ujar Kluivert.
Ini senada dengan target yang disampaikan Erick Thohir.
Erick mengungkapkan target Timnas lawan China dan Jepang adalah poin maksimal. Itu berarti, dia juga ingin dua laga itu berakhir enam poin.
"Sampai lawan Jepang, ya tergantung pemain dan pelatih. Kalau dari kami, mau poinnya sepenuh-penuhnya. Tapi, kan kembali semua itu tergantung permainan di lapangan dari para pemain," ujar Erick.