Jakarta, IDN Times - Ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, menatap 2023 dengan target baru. Setelah meraih status nomor satu dunia, Fajar/Rian bertekad lolos ke Olimpiade 2024, Paris.
Demi memenuhi target itu, Fajar/Rian harus fokus. Mereka juga menegaskan tak ingin terlena dengan status peringkat pertama dunia. Terpenting, bagi FajRi, performanya bisa konsisten seperti 2022 lalu.
Fajar/Rian sadar persaingan di 2023 akan berbeda dengan tahun lalu. Dengan kekuatan yang mulai merata, pastinya persaingan semakin ketat. Terlebih, ganda di seluruh dunia bermimpi main di Olimpiade tahun depan.
"Persaingan di 2023 pasti akan lebih ketat, apalagi ada penghitungan poin ke Olimpiade. Yang jelas, jangan lengah dan tak boleh puas sampai di sini," kata Fajar mengutip situs resmi PBSI.
Fajar/Rian menegaskan, status peringkat satu dunia tak akan jadi jaminan keduanya bisa lolos. Sebab, hasil di lapangan tak bergantung pada siapa yang lebih tinggi di peringkat dunia, melainkan performa saat berlaga.
"Kami tidak mau memikirkan kalau peringkat satu, karena itu hanya angka. Kalau sudah di lapangan semua pemain bisa menang dan bisa kalah. Jadi tetap harus bisa fokus dan nyaman. Semakin di atas, pasti tantangan pun semakin berat. Kami harus lebih siap mental," ujar Rian.
Turnamen BWF Super 1000 Malaysia Open 2023 menjadi ujian pertama Fajar/Rian di musim 2023. Pada pertama, Fajar/Rian sudah ditantang pasangan kakak beradik asal Prancis, Christo Popov/Toma Junior Popov.
Tentunya, di turnamen pembuka ini, Fajar/Rian sudah harus membuktikan diri. Bahkan, mereka sudah kembali tancap gas berlatih di Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur, usai liburan akhir tahun.