Jakarta, IDN Times - Periode 2022 menjadi periode terindah bagi ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. Bagaimana tidak, sepanjang tahun ini, Fajar/Rian berhasil tampil konsisten di sejumlah turnamen.
Atas hal tersebut, Fajar/Rian akhirnya berhak menyandang status nomor satu dunia. Jelang pergantian tahun, FajRi dinobatkan menjadi ganda putra nomor satu dunia unggul atas dua seniornya, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.
Fajar/Rian menjadi yang terbaik setelah mengoleksi 88.655 poin. Koleksi poinnya jauh mengungguli ganda Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi, yang ada di peringkat dua dan mengumpulkan 82.700.
Diakui Fajar/Rian, periode 2022 menjadi yang paling konsisten sepanjang kariernya. Mereka berharap di 2023 nanti, catatannya bisa lebih baik.
"Ini jadi tahun terbaik kami sebagai pasangan. Semoga bisa lebih konsisten dan lebih lepas di setiap pertandingan," kata Rian mengutip situs resmi PBSI.
Resep Fajar/Rian tampil konsisten di sepanjang 2022 cukup sederhana. Mereka hanya main lepas, tak mau memikirkan hasil akhir dalam setiap turnamen.
"Kami hanya fokus, lebih menikmati pertandingan, tidak terlalu memikirkan hasil. Kalau menang tidak cepat puas, kalau kalah kami segera evaluasi," kata Rian.
Fajar menyatakan, tak mau terburu-buru dan mengejar hasil tinggi dalam setiap turnamen. Perlahan tapi pasti, menjadi faktor yang bikin mereka jadi lebih matang.
"Kuncinya selalu fokus di pertandingan, tidak terlalu berpikir jauh. Tapi, kami bisa meningkatkan permainan dalam setiap kesempatan," ujar Fajar menambahkan.
Sebenarnya, menempati peringkat pertama dunia di 2022 sudah melampaui target Fajar/Rian. Mereka juga tak menyangka bisa duduk pada tahta ganda putra dunia, karena awalnya cuma menargetkan masuk tiga besar.
Apalagi, start Fajar/Rian tak terlalu bagus di dua turnamen pembuka 2022. Tapi, mereka bisa bangkit setelah menembus final BWF World Tour delapan kali. Bahkan, empat di antaranya berujung trofi.
Mereka juga mampu menyabet posisi empat besar di Kejuaraan Dunia, BWF World Tour Finals, dan Kejuaraaan Asia.
"Pastinya, sangat bersyukur dan senang. Tadinya, akhir tahun ingin finis di posisi tiga besar, tapi Alhamdulillah bisa lebih. Hal ini harus dipertahankan," kata Fajar.