Pemain tunggal putri Indonesia, Hanna Ramadini mundur dari pelatnas PBSI Cipayung. Keputusannya untuk mundur dari pelatnas diakui oleh Hanna sudah dipikirkan dua bulan belakangan. Hal ini pun sudah disampaikannya kepada Susy Susanti selaku Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI.
Dilansir dari badmintonindonesia.org, Hanna memang mengajukan pengunduran diri dari pelatnas dan tinggal menunggu SK (Surat Keputusan) dari PBSI.
Menurut Susy Susanti, Hanna mengajukan untuk mundur karena ingin bermain secara profesional dan menata masa depannya. Hanna bahkan menemui Susy sebelum tim Indonesia berangkat ke Bangkok, Thailand (Thomas dan Uber Cup 2018).
Susy pun menanyakan apakah keputusan tersebut sudah dipikirkan matang-matang. Namun Hanna mengatakan bahwa keputusan tersebut sudah dipikirkannya sejak lama dan keputusan tersebut sudah didiskusikan dengan orang tuanya.
“Buat saya, apa yang terbaik saja untuk Hanna, karena masa depan Hanna ada di tangannya,” kata Susy yang dilansir dari badmintonindonesia.org.
Penampilan terbaik Hanna pada tahun ini adalah menjadi semifinalis di Malaysia International Challenge 2018. Dimana dia harus terhenti di babak semifinal setelah ditaklukkan oleh Ying Ying Lee (Malaysia) dengan skor 7-21, 21-10, 17-21.
Sementara itu dilihat dari catatan, Hanna terakhir kali bertanding di turnamen internasional di Badminton Asia Championships 2018, namun harus tersingkir di babak 32 besar setelah takluk dari Lee Jang Mi (Korea) dengan skor sengit 17-21, 21-17, 23-25. Setelah Badminton Asia Championships 2018, Hanna tidak mengikuti turnamen lagi hingga muncul kabar bahwa dirinya mengundurkan diri dari pelatnas.
Jika melihat performa Hanna Ramadini pada tahun ini, memang belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Bahkan dirinya tidak masuk ke dalam skuad tim Uber Indonesia yang bertanding di Bangkok, Thailand pekan lalu.
Meskipun penampilan Hanna kurang menjanjikan di tahun ini, namun alasan mundurnya Hanna tidak ada sangkut pautnya dengan degradasi. “Memang kami akan mengadakan promosi dan degradasi di bulan Juli, sedangkan pengajuan Hanna memang sudah agak lama sebelum berangkat ke Piala Thomas dan Uber, jadi ini tidak ada sangkut pautnya dengan degradasi,” ungkap Susy Susanti yang dilansir dari badmintonindonesia.org.
Hanna mengungkapkan bahwa dirinya susah sekali meninggalkan dunia bulutangkis. “Sepertinya susah sekali meninggalkan dunia bulutangkis sepenuhnya, mungkin prosesnya pelan-pelan. Tentang main atau tidak, masih dalam pembicaraan dengan klub asal saya, Mutiara Cardinal Bandung,” ujar Hanna.
Hanna mengunggah foto di instagramnya @hannahramadini. Di foto yang diunggahnya tanggal 02 Juni 2018 tersebut, ia terlihat cantik menggunakan hijab dan menuliskan pesan yang mengharukan.
“Selalu ada yang tersisa dari masa lalu yang ingin kita lupakan, selalu ada yang tertinggal dari pribadi lampau yang hendak kita lupakan. Sebab kita manusia, perubahan yang tajam dan menyeluruh pun masih akan meninggalkan sudut-sudut bergeming. Atau setidaknya bekas-bekasnya yang tak tuntas,” tulis Hanna di akun instagramnya @hannahramadini.
Banyak warganet yang memberikan komentar bahwa Hanna sedang berhijrah. Ternyata hal tersebut juga dibenarkan oleh Hanna dengan membalas komentar “Maa sha Allah, baca comment-comment dari kalian semua bikin aku nangis. Terimakasih semua yang sudah mendukung aku selama di Cipayung, ini bukan akhir dari perjalanan aku tapi ini awal. sekarang alhamdulillah aku menutup aurat dengan menggunakan hijab, ini sudah menjadi kewajiban aku sebagai seorang muslim, mohon doanya dari kalian semua agar aku bisa istiqomah.”
https://www.instagram.com/p/BjgfZHqlBxs/?taken-by=hannahramadini
Dilansir dari badmintonindonesia.org, Hanna menyatakan mundur dari pelatnas terhitung tanggal 1 Juni 2018. Terima kasih Hanna untuk perjuangannya, sukses selalu.