Max Verstappen membuka Formula 1 2023 dengan baik usai memenangi GP Bahrain pada Minggu (5/3/2023). Podium kedua yang diraih Sergio Perez juga menegaskan Red Bull sebagai tim paling dominan pada awal musim ini.
Penampilan ini berbanding terbalik dengan musim lalu ketika kedua pembalap gagal menyelesaikan balapan. Beginilah lima fakta menarik kemenangan Max Verstappen di Formula 1 GP Bahrain.
Sejak debut di Formula 1 pada 2015, Max Verstappen belum sekali pun memenangi balapan pembuka. Raihan terbaiknya datang pada GP Bahrain 2021 ketika menjadi runner-up di belakang Lewis Hamilton.
Penantian Verstappen untuk meraih kemenangan akhirnya terjadi pada GP Bahrain 2023. Pembalap asal Belanda tersebut memang sudah tampil dominan sejak sesi kualifikasi dengan menyabet pole position. Posisinya di urutan terdepan pun tak tergoyahkan hingga akhir balapan.
Podium pertama Max Verstappen di GP Bahrain membuka puasa kemenangan Red Bull di Sirkuit Sakhir. Tim asal Austria tersebut memang sudah paceklik kemenangan GP Bahrain selama 10 musim terakhir.
Kali terakhir pembalap Red Bull menjadi juara terjadi pada 2013 lewat Sebastian Vettel. Pembalap asal Jerman tersebut juga menyabet kemenangan pada 2012 yang membuat Red Bull telah menjuarai GP Bahrain sebanyak tiga kali.
Meskipun berhasil meraih hasil positif, Max Verstappen harus mewaspadai kutukan yang menghinggapi para pemenang seri pembuka sejak 2017. Sejak saat itu, pembalap yang menjuarai balapan pertama selalu gagal menjadi juara dunia.
Dimulai dari Sebastian Vettel yang hanya meraih runner-up pada 2017 dan 2018. Disusul Valtteri Bottas yang mengakhiri musim di peringkat kedua pada 2019 dan 2020. Kemudian, Lewis Hamilton dan Charles Leclerc pada 2 musim terakhir.
Aston Martin yang tertatih-tatih pada 2022 rupanya sukses memberikan kejutan musim ini. Penampilan mobil AMR23 memang sudah terlihat menjanjikan sejak sesi tes pramusim dengan Fernando Alonso mencatatkan waktu cukup baik.
Hasil bagus tersebut mampu ia teruskan pada hari balapan ketika mengunci podium ketiga di belakang duo Red Bull. Pembalap asal Spanyol tersebut menjadi peraih podium tertua kedua (41 tahun) dalam 37 tahun terakhir setelah Michael Schumacher (43 tahun) di GP Eropa 2012.
Harapan Charles Leclerc untuk menjadi juara dunia bersama Ferrari musim ini sepertinya harus melalui awal yang berat. Cukup nyaman berada di posisi ketiga, mobil Ferrari yang ia kendarai tiba-tiba kehilangan tenaga pada lap ke-41.
Empat lap berselang, Ferrari harus gigit jari karena tak mendapat podium usai Carlos Sainz disalip Fernando Alonso. Hasil ini jelas berbanding terbalik dari musim lalu ketika Leclerc dan Sainz menempati dua podium teratas.
Hasil positif berhasil diraih Red Bull ketika dua pembalapnya berhasil mengunci posisi terdepan di GP Bahrain. Mereka menunjukkan jika musim ini Red Bull masih akan tampil dominan dengan menyasar gelar juara dunia.