Fernando Alonso Ungkap Penyesalan Terbesarnya di Formula 1

Kegagalan Fernando Alonso merengkuh gelar juara dunia Formula 1 bersama Ferrari menjadi momen yang paling disesalinya. Sebab, ia punya dua kesempatan emas menjadi juara dunia pada 2010 dan 2012. Sayang, keduanya digagalkan Sebastian Vettel.

Pada 2010, yang merupakan musim pertama bersama Ferrari, Alonso gagal menjadi juara pada balapan terakhir. Dua musim berselang, kejadian yang sama kembali dialami Alonso. Ia pun cukup menyesal tak mampu menjadi juara dunia selama berada di balik kemudi Ferrari.

"Memenangi kejuaraan bersama Ferrari, mungkin itu adalah hal pertama yang saya pilih jika saya bisa kembali ke masa lalu. Pada 2010 dan 2012, kami hanya beberapa lap lagi untuk memenangi kejuaraan, dan hal itu mungkin bisa sedikit mengubah hasil dari banyak hal, dan sejarah di balik beberapa hal tersebut. Itu mengecewakan, pasti, untuk melewatkannya," ucap Alonso mengutip situs resmi Formula 1. 

Setelah 2012, Fernando Alonso tak pernah lagi begitu dekat dengan gelar juara dunia. Ia kemudian hengkang ketika Ferrari tak mampu memberikan mobil yang kompetitif pada 2013 dan 2014. Sejak meninggalkan tim yang bermarkas di Maranello, Italia, tersebut, Alonso tak pernah lagi mencicipi kemenangan hingga saat ini.

Keputusannya untuk bergabung dengan McLaren pada 2015 justru membuat kariernya makin memburuk. Kombinasi McLaren dengan mesin Honda ternyata tak berbuah manis. Bahkan, Alonso sempat memutuskan untuk mundur dari Formula 1 pada akhir musim 2018.

Setelah absen selama 3 musim, Alonso kemudian kembali ke lintasan Formula 1 bersama Alpine pada 2021. Bertandem dengan Esteban Ocon, Alonso belum sanggup menambah catatan kemenangannya, meski sempat meraih satu podium pada GP Qatar 2021. Jelang musim 2023, Alonso menerima pinangan Aston Martin untuk menggantikan posisi yang ditinggalkan Sebastian Vettel.

Fernando Alonso yang kini berusia 42 tahun ternyata masih mampu memberikan penampilan terbaiknya bersama Aston Martin. Pada 2023, prestasinya cukup baik dengan meraup enam podium. Sayang, tak satu pun podium yang ia dapatkan tersebut merupakan kemenangan.

Hingga jeda paruh musim, Alonso masih menghuni peringkat ketiga di bawah duo Red Bull, Max Verstappen dan Sergio Perez, dengan 149 poin. Torehan ini juga menjadi hasil terbaik sejak ia meninggalkan Ferrari. Jika terus konsisten, bukan tak mungkin Alonso akan mendapatkan hasil terbaik sejak meninggalkan Ferrari dan bahkan kembali merasakan manisnya puncak podium.

Dengan segudang pengalamannya, Alonso turut membantu pengembangan mobil Aston Martin, terutama untuk menghadapi regulasi Formula 1 terbaru pada 2026 mendatang. Apalagi Aston Martin tak akan lagi bergantung kepada Mercedes sebagai penyuplai mesin, karena mereka telah menjalin kerja sama dengan Honda. Ia juga menjadi mentor bagi Lance Stroll yang diproyeksikan menjadi pembalap utama tim asal Inggris tersebut.

Kegagalan menjadi juara dunia bersama Ferrari menjadi penyesalan terbesar Fernando Alonso di Formula 1. Meski begitu, Alonso tetap menjadi salah satu pembalap terbaik yang pernah mengaspal di Formula 1.